Jamaah Ansharusy Syariah Sukses Menggelar Seminar Kepemimpinan Islam
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Jamaah Ansharusy Syariah sukses menggelar Seminar Kepemimipinan Islam bertajuk ‘Kepemimpinan Islam dalam Dinamika Politik Indonesia’ di Hotel Sofyan Betawi, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2018).
Seminar menghadirkan tiga pembicara: DR Muinudinillah Basri, MA, Prof Dr Asep Warlan Yusuf dan Dr Abdurrahman Anton Minardi.
Ketua Panitia Pelaksana, Nawan Yulianto mengatakan, kegiatan tersebut didasari oleh kesadaran akan urgensi pengkajian konsep kepemimpinan Islam secara ilmiah yang dituangkan dalam realitas kehidupan berbangsa di Indonesia.
“Juga untuk mensinergikan antara konsep-konsep kepemimpinan Islam yang begitu ideal itu dengan realitas masyarakat Indonesia,” katanya kepada wartawan, Selasa (6/2).
Nawan berharap, seminar ini dapat menjadi wadah para tokoh Islam untuk bertukar pikiran dalam mencari solusi yang tepat bagi kepemimpinan Islam di Indonesia.
“Harapannya, terjadi kesepahaman dan kesepakatan di antara para tokoh mengenai konsep-konsep kepemimpinan Islam yang bisa diterapkan di Indonesia, “ ujar Nawan.
Sementara itu, Amir Jamaah Ansharusy Syariah Ustadz Muhammad Achwan mengatakan, kegiatan ini adalah salah satu khidmat Jamaah Ansharusy Syariah untuk umat dengan menyampaikan konsep kepemimpinan yang dikehendaki oleh umat Islam Indonesia.
“Mudah-mudahan dengan acara ini kaum Muslimin akan mendapat arahan dan panduan, dan mudah-mudahan pemimpin kaum Muslimin di Indonesia ini bisa dimunculkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk memimpin dan mengarahkan umat dalam menjalankan syariat Allah Ta’ala,” papar Ustadz Muhammad Achwan.
“Semoga ini bisa menjadi amal shalih kami dan sebagai kontribusi kami untuk bangsa ini, karena kita adalah bagian dari umat yang besar ini,” tuturnya.
Seminar dihadiri oleh sejumlah perwakilan ormas Islam, ulama, negarawan, dan lainnya. Dalam seminar ini disepakati, perlunya umat Islam mempunyai panduan praktis terkait pemilihan pemimpin yang sesuai syariat Islam.
Panduan tersebut akan disusun oleh para ulama dan tokoh yang nantinya akan disebarluaskan sebagai dasar untuk menentukan kepemimpinan nasional. (*)