Oposisi Suriah Desak PBB Bertindak untuk Akhiri Pembantaian di Ghouta Timur

SALAM-ONLINE: Koalisi Nasional Suriah, Jumat (23/2/2018), mendesak PBB agar mengambil tindakan untuk mengakhiri pembantaian rezim Asad di Ghouta Timur.

“Kami mendesak PBB untuk segera menghentikan genosida sistematis di Ghouta Timur yang dilakukan oleh rezim Asad, milisi yang didukung Iran dan Rusia,” kata Selva Aksoy, Wakil Ketua Koalisi dan Pasukan Oposisi Revolusioner (SMDK) Suriah kepada wartawan.

“Selama serangan oleh milisi yang didukung Iran dan rezim Asad, lebih dari 2.000 warga sipil telah terbunuh dan hampir 5.000 orang terluka dalam tiga bulan terakhir,” katanya seperti dikutip kantor berita Anadolu, Jumat (23/2).

“Ghouta Timur telah mengalami serangan (kekerasan) selama enam tahun terakhir. Lebih dari 23.000 warga sipil terbunuh di Ghouta Timur sejak tahun 2012, lebih dari 32 rumah sakit dan pusat kesehatan dihancurkan, dan 1,7 juta warga sipil telah mengungsi,” ungkap Aksoy.

“Jumlah kematian dalam tiga hari terakhir lebih dari 300 orang. Jadi kami mendesak PBB untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab dan bertindak untuk memenuhi misinya,” ujanya.

Ghouta Timur, yang terletak di pinggiran ibu kota Damaskus, dihuni oleh sekitar 400.000 penduduk. Sejak lima tahun terakhir distrik ini berada di bawah blokade rezim yang menyebabkannya lumpuh dan membawanya ke ambang bencana kemanusiaan.

Baca Juga

Dalam delapan bulan terakhir, pasukan rezim Asad mengintensifkan pengepungan ke Ghouta Timur, sehingga hampir tidak memungkinkan bagi makanan atau obat-obatan masuk ke distrik ini. Akibatnya ribuan pasien yang membutuhkan perawatan tak mendapatkan akses kesehatan.

Suriah telah terperangkap dalam konflik yang menghancurkan sejak Maret 2011 ketika rezim Asad menghadapi demonstran yang menginginkan perubahan dengan aksi kekerasan yang tak terduga.

Menurut PBB, ratusan ribu orang terbunuh dalam konflik yang Maret, bulan depan, akan berusia 7 tahun. (S)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga