Pembantaian Menggila, Serangan Udara Rusia dan Rezim Suriah di Idlib Makin Meningkat

Sedikitnya duaorang terbunuh dalam serangan di sebuah rumah sakit di Maaret-al-Numan, Idlib. (Abdullah Saad)

IDLIB (SALAM-ONLINE): Gambaran kematian dan kehancuran dari provinsi Idlib di utara Suriah telah membanjiri media sosial. Aktivis lokal dan pekerja relawan mengatakan bahwa serangan oleh pesawat tempur Rusia dan rezim Suriah di daerah tersebut makin meningkat.

Petugas Pertahanan Sipil Suriah (SCD) yang dikenal sebagai White Helmets (Helm Putih), mengatakan bahwa setidaknya 18 warga sipil telah terbunuh dan lebih dari 45 lainnya cedera sejak serangan Ahad malam dilancarkan ke provinsi tersebut.

“Orang-orang Rusia sedang menggila, mereka gila, pengeboman terus berlanjut sepanjang siang dan malam. Pesawat-pesawat tempur tersebut menyerang daerah permukiman,” kata Hadi Abdullah, seorang wartawan lokal, kepada Aljazeera melalui telepon dari kota Kafr Nabl di provinsi Suriah barat laut yang berbatasan dengan Turki.

“Pembantaian dimulai kemarin malam, Seluruh wilayah bergetar, sekitar 12 rumah hancur,” lanjut Hadi, menggambarkan serangan di kota tersebut pada Ahad (4/2/18) malam.

Serangan demi serangan terjadi setelah para pejuang dari kelompok Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia pada Sabtu (3/2). Pilot jet tempur itu pun tewas.

Rusia, sekutu utama rezim Asad, menegaskan bahwa pihaknya menyasar pejuang Suriah. Sementara penduduk setempat mengatakan sebagian besar serangan tersebut diarahkan ke kawasan perumahan dan rumah sakit.Serangan tersebut membentang ke beberapa area, termasuk kota Massaran, Khan al-Sabil, dan Idlib, di mana pekerja relawan mengatakan banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Rumah sakit utama di Maaret al-Numan, sebelah timur Kafr Nabl, telah menghentikan aktivitasnya setelah digempur serangan udara, menurut SCD (White Helmets).

“Sekitar 10 serangan udara menimpa rumah sakit. Itu adalah bencana,” kata Hadi, yang bergegas ke tempat kejadian.

“Pemandangan yang paling sulit dan memilukan adalah ketika para relawan dengan cepat membawa bayi-bayi itu keluar dari rumah sakit. Saya tidak bisa mengeluarkan bayangan itu dari kepala saya,” ungkapnya dengan suara gemetar.

Sedikitnya dua orang terbunuh dalam serangan di sebuah rumah sakit di Maaret al-Numan.

Sekitar pukul 01:00 dini hari, Hadi mendengar sebuah pesawat tempur Rusia menggempur bangunan tempat tinggal. “Bangunan tujuh lantai itu ambruk,” ujar Hadi.

Serangan gas klorin

Relawan SCD juga melaporkan dugaan serangan gas klorin di kota Saraqeb pada Ahad malam, melukai Sembilan orang, termasuk tiga relawan. Ini adalah serangan kimia kedua dalam dua pekan terakhir.

Baca Juga

“Sekitar pukul 21:20 waktu setempat, dua pesawat tempur menjatuhkan dua barel gas yang mengandung klorin di daerah sipil berpenduduk padat di Saraqeb,” ujar Laith Abdullah, seorang relawan di Saraqeb, kepada Aljazeera.

“Ada gas dan asap di mana-mana. Semua orang merasa seperti mati lemas, orang-orang berteriak ‘ambulans’,” lanjut Laith.

“Sulit untuk dijelaskan, sukar untuk menjelaskan jumlah orang yang merasakan sakit.”

‘Kiamat’

Provinsi Idlib adalah satu dari sedikit wilayah yang tersisa di Suriah di mana pejuang yang menentang rezim Basyar Asad mengobarkan perlawanan.

Sementara Kota Idlib yang didominasi oleh Hay’at Tahrir al-Sham—yang sebelumnya berafiliasi kepada Al-Qaidah dengan nama Jabhah Nushrah—sekitar 40 kelompok oposisi bersenjata lainnya yang setia kepada Tentara Pembebasan Suriah (FSA) juga beroperasi di wilayah lain di provinsi ini.

FSA adalah gabungan kelompok oposisi yang longgar (tidak seketat HTS) dari brigade bersenjata yang terdiri dari pembelot tentara Suriah dan warga sipil, yang mendapat dukungan finansial dan logistik dari Turki dan beberapa negara Teluk.

Idlib termasuk dalam kesepakatan Rusia-Iran-Turki sebagai zona de-eskalasi (zona aman) yang bertujuan untuk menghentikan pertempuran dan memberikan rasa aman kepada warga sipil, namun terus digempur oleh rezim Suriah dan Rusia.

Provinsi ini secara strategis penting bagi rezim Suriah dan Rusia karena kedekatannya dengan wilayah pesisir di mana pangkalan udara Khmeimim yang dioperasikan Rusia berada di wilayah ini.

Rumah sakit di Maarat al-Numan terpaksa menghentikan aktivitas karena serangan udara. (Abdullah al-Saad)

Dilaporkan dari perbatasan Turki-Suriah, aktivis Ibrahim Ismail memperkirakan ada lebih 150 serangan dalam waktu setengah jam pada Ahad malam.

“Kemarin malam sangat mengerikan, orang-orang menggambarkannya seperti ‘Kiamat’ dan mengatakan bahwa ada lebih dari delapan pesawat tempur di udara. Serangan itu berat dan sewenang-wenang,” ungkap Ismail kepada Aljazeera. (S)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga