Setelah Sekian Lama Ditutup, Perbatasan Rafah Dibuka Sehari untuk Warga Palestina

Pintu Perbatasan Rafah

RAFAH (SALAM-ONLINE): Rezim kudeta Mesir pada Senin (19/2/2018) membuka perbatasan Rafah yang menghubungkan Semenanjung Sinai di Mesir dengan Jalur Gaza, Palestina, yang diblokade. Pembukaan perbatasan itu memungkinkan kembalinya orang-orang Palestina yang terjebak di Mesir.

“Penyeberangan hanya akan dibuka untuk satu hari dan satu arah (dari Mesir ke Gaza),” kata Otoritas Penyeberangan Perbatasan Gaza.

Perbatasan, tambahnya, akan dibuka sebentar untuk memungkinkan kembalinya orang-orang Palestina yang terdampar di sisi penyeberangan Mesir.

Dalam sebuah pernyataan terpisah yang dikeluarkan sebelumnya, Kedutaan Palestina di Kairo mengatakan bahwa pihak berwenang Mesir telah sepakat mengizinkan orang-orang Palestina yang terjebak di Bandara Internasional Kairo untuk kembali ke Jalur Gaza yang diblokade.

“Staf Kedutaan akan mengatur agar pemulangan warga Palestina aman ke Gaza,” bunyi pernyataan tersebut sebagaimana dilansir Kantor Berita Turki Anadolu Agency, Senin (19/2).

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan jumlah orang Palestina yang terdampar di bandara. Rezim Mesir belum mengonfirmasi informasi yang disampaikan dalam dua pernyataan tersebut.

Baca Juga

Pada Ahad (18/2) lalu, Kedutaan Palestina mengumumkan pembentukan sebuah “komite krisis” yang bertugas mengamankan kepulangan warganya yang terdampar di bandara tersebut sejak 9 Februari 2018.

Jalur Gaza, yang telah mengerang di bawah blokade udara, darat dan laut yang melumpuhkan oleh penjajah “Israel” sejak 2007, memiliki tujuh penyeberangan/perbatasan yang menghubungkannya dengan dunia luar.

Enam di antaranya di bawah kendali Zionis “Israel”, sementara yang ketujuh adalah penyeberangan Rafah yang dikendalikan oleh Mesir.

Otoritas Mesir sendiri di perbatasan Rafah telah menahan warga Palestina secara ketat untuk beberapa waktu terakhir, terutama sejak Presiden Mohammad Mursi, presiden pertama yang terpilih secara sah dan demokratis di Mesir, dikudeta pada 2013 oleh militer pimpinan Abdel Fattah Al-Sisi.

Penjajah Zionis menutup empat penyeberangan komersialnya dengan Gaza pada pertengahan 2007 setelah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, merebut kendali jalur pantai dari Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat (Fatah). (MNM/Salam-Online)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga