Terjerat Kasus Suap, Perdana Menteri Penjajah Zionis Menolak Mundur

Benjamin Netanyahu

SALAM-ONLINE: Perdana Menteri penjajah Zionis Benjamin Netanyahu menolak rekomendasi polisi yang mengenainya tuduhan penyuapan, kecurangan dan pelanggaran kepercayaan. Netanyahu menyebut tuduhan terhadap dirinya “bias, ekstrem dan penuh dengan lubang seperti keju Swiss”.

Pemimpin sayap kanan itu telah dikenai dua penyelidikan pararel terpisah dari polisi yang kasusnya dijuluki “1.000” dan “2.000”. Jika dirinya dinyatakan bersalah, hampir bisa dipastikan Netanyahu akan masuk penjara.

Sebelumnya seorang Perdana Menteri penjajah lainnya, Ehud Olmert, dihukum karena pelanggaran kepercayaan pada 2012 dan dijatuhi hukuman enam tahun penjara.

Kasus pertama yang menyangkut Netanyahu adalah berkaitan dengan pemberian hadiah senilai hampir US$300.000, yang diduga diberikan kepadanya dan keluarganya oleh pelaku bisnis dengan imbalan bantuan politik.

Dalam penyelidikan kedua, polisi menuduh Netanyahu mencoba untuk melakukan kesepakatan dengan surat kabar terbesar “Israel”, Yedioth Ahronoth. Disebut-sebut harian tersebut akan mendukung undang-undang yang dirancang untuk melukai pesaing utama mereka, harian Israel Hayom, sebagai imbalan atas liputan pers yang positif.

Netanyahu berulang kali menolak tuduhan tersebut dan nampak menentang. Pada Rabu (14/2/2018) seperti dilansir Aljazeera, dia mengatakan bahwa pemerintahannya “stabil” meski ada seruan untuk mengundurkan diri.

“Koalisi stabil, kebenaran akan terungkap dan tidak ada yang akan terjadi,” kata Netanyahu kepada pejabat pemerintah setempat di Tel Aviv.

Baca Juga

Reporter Aljazeera, Harry Fawcett, melaporkan dari Al-Quds (Yerusalem) barat bahwa masa depan politik Netanyahu sekarang bertumpu pada bagaimana tanggapan sekutu politiknya.

“Pasukan di Partai Likud sendiri kuat berada di belakangnya, sementara lawan-lawan politiknya dari barisan sayap kiri telah dipersatukan dalam spektrum yang siap menghukum,” lapor Harry.

“Tapi yang menarik adalah apa yang terjadi dengan sekutu koalisinya. Netanyahu menjalankan koalisi sayap kanan dan sejauh ini, ada sedikit tanggapan berbeda dari dua anggota paling seniornya,” imbuhnya.

Pada hari Selasa (13/2), Ayman Odeh, kepala Daftar Gabungan, blok partai politik Palestina di parlemen penjajah “Israel”, mengatakan bahwa Netanyahu “korup dan berbahaya”.

“Netanyahu harus mundur,” tulisnya di Twitter. (MNM/Salam-Online)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga