Sejumlah Warga Suriah di Ghouta Timur yang Luka Parah Dievakuasi

Bulan Sabit Merah mengevakuasi warga Ghouta Timur yang mengalami luka-luka parah dan membutuhkan perawatan hasil kesepakatan antara Rusia dengan Jaisyul Islam di bawah jaminan PBB.. (Foto: Anadolu Agency)

GHOUTA (SALAM-ONLINE): Bulan Sabit Merah Bersiap mengevakuasi orang-orang yang sangat membutuhkan perawatan medis dari Ghouta Timur, Suriah, Selasa (13/3/2018).

Faksi oposisi yang menguasai kota utama Ghouta Timur, Douma, mengatakan pasien akan dievakuasi dari daerah kantong yang dikuasai oposisi di dekat Damaskus itu pada Selasa.

“Sekelompok orang dengan kasus medis kritis akan dievakuasi bersama dengan orang yang menemani mereka melalui Wafideen ke wilayah yang dikuasai rezim,” kata Kepala Kantor Politik Jaisyul Islam, kelompok oposisi utama di Ghouta Timur, Yasser Delwan.

Pada Senin (12/3) kelompok tersebut mengumumkan kesepakatan dengan Rusia melalui PBB untuk mengevakuasi korban luka dalam beberapa gelombang agar mereka dapat dirawat di luar Ghouta.

Di pos pemeriksaan Wafideen, seorang jurnalis AFP, melihat ambulans Bulan Sabit Merah siaga. Dia melihat koordinator urusan kemanusiaan PBB di Suriah, Ali al-Zaatari , tiba.

Baca Juga

Seorang sumber militer rezim di pos pemeriksaan tersebut mengonfirmasi “evakuasi hari ini untuk korban luka dan mereka yang mengalami kasus medis parah bersama sejumlah warga sipil”. Namun, “tidak akan ada petempur yang pergi hari ini,” katanya, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.

Pada Senin (12/3), PBB menyatakan bahwa seribu orang lebih, kebanyakan perempuan dan anak kecil, sangat membutuhkan evakuasi medis dari Ghouta Timur.

Lebih dari 1.180 warga sipil terbunuh sejak militer rezim melancarkan serangan udara dan darat yang dibantu Rusia, ke daerah kantong itu pada 18 Februari, menurut kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis d Inggris.

Sekitar 400.000 warga Ghouta Timur sudah hidup dalam kepungan pasukan rezim Asad sejak 2013, menghadapi kekurangan pangan dan obat, demikian AFP. (*)

Sumber: Antara

Baca Juga