Turki Distribusikan Lebih 30 Ton Bantuan Selama Operasi Militer di Afrin Suriah

Warga sipil melewati pejuang yang didukung Turki saat mereka masuk kota Afrin (Foto: Khalil Ashawi/Reuters)

SALAM-ONLINE: Badan Nasional Penanggulangan Bencana Turki telah mendistribusikan lebih dari 30 ton bantuan kemanusiaan ke seluruh wilayah Afrin sejak angkatan bersenjata negara itu meluncurkan operasi militer di Suriah barat laut mulai 20 Januari lalu.

Menurut Otoritas Penanggulangan Bencana Turki, AFAD, kepada Aljazeera pada Senin (19/3/2018), pihaknya berencana mendirikan kamp-kamp untuk menampung 170.000 orang di sekitar provinsi Idlib, Suriah.

“Kamp-kamp tersebut akan membantu gerakan sipil menuju daerah-daerah ini,” ungkap AFAD seperti dilansir Aljazeera, Selasa (20/3).

Pasukan Turki dan pejuang Tentara Pembebasan Suriah (FSA) memulai operasi militer ke Afrin pada akhir Januari untuk menyingkirkan milisi Kurdi yang didukung Amerika Serikat (AS) dan rezim Asad. Turki menganggap kelompok militan Kurdi (YPG) buatan AS yang merupakan sayap bersenjata PYD/PKK itu sebagai teroris.

Pejuang FSA, yang didukung oleh pasukan khusus Turki, berhasil merebut pusat kota Afrin pada Ahad (18/3), setelah YPG, yang menguasai kota tersebut, berhasil diusir.

Turki menganggap Partai Uni Demokratik Kurdi (PYD) di Suriah dan kelompok sayap bersenjatanya (YPG) sebagai kelompok teroris yang memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang di Turki.

PKK telah melancarkan perang bersenjata selama beberapa dekade melawan negara Turki dan telah membunuh puluhan ribu orang.

YPG bentukan AS bersama PYD yang berafiliasi ke PKK muncul untuk mengendalikan petak wilayah besar di Suriah utara, termasuk Afrin, dalam perang tujuh tahun Suriah.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), lembaga pemantau perang yang berbasis di Inggris, mengatakan setidaknya 250.000 warga sipil telah meninggalkan Afrin sejak Rabu lalu.

AFAD sendiri mengatakan, pihaknya mulai mengirim bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut pada 29 Januari, sembilan hari setelah Turki dan FSA melancarkan operasi militernya.

Baca Juga

Sejak saat itu AFAD mengaku telah mendistribusikan lebih dari 30 ton bantuan makanan dan 8.267 botol air, bersama dengan perlengkapan kebersihan, selimut dan pakaian ke 22 area.

Setelah penguasaan kota Afrin berhasil dilakukan, AFAD mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan operasi bantuan lebih lanjut.

Warga Suriah Akan Kembali 

Seorang pejabat senior Turki mengatakan, setelah serangan militer Turki berakhir, puluhan ribu orang Suriah diperkirakan akan kembali ke wilayah yang telah berhasil diambil alih dari milisi Kurdi tersebut.

“Turki akan mencoba untuk membangun infrastruktur dan sumber daya di Afrin setelah mereka (warga) merasa aman untuk kembali,” kata Yasin Aktay, penasihat utama Presiden Recep Tayyip Erdogan, kepada Aljazeera.

“Kami tahu bahwa banyak pengungsi Suriah di Turki ingin kembali ke rumah, jika lingkungan yang aman diciptakan di wilayah asal mereka. Namun ada juga warga suriah yang lain lebih memilih tetap tinggal di Turki sampai seluruh wilayah di negara mereka benar-benar aman.”

Sementara AFAD mengatakan 160.000 pengungsi Suriah telah kembali ke rumah mereka setelah operasi lintas batas Turki (Euphrates Shield) ke Suriah berakhir pada Maret 2017. Operasi tersebut berlangsung tujuh bulan lamanya.

Selama operasi itu, Turki dan FSA berhasil merebut kota perbatasan Jarablus di tepi Sungai Efrat, mengusir militan ISIS keluar dari perbatasan sepanjang 100 km. (MNM/Salam-Online)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga