PBB Harus Minta Pertanggungjawaban Rezim Suriah atas Serangan Kimia di Ghouta Timur

NEW YORK (SALAM-ONLINE): Dewan Keamanan (DK) PBB harus “meminta pertanggungjawaban terhadap mereka yang bertanggungjawab atas serangan kimia (gas beracun)” yang secara keji dilancarkan oleh rezim Basyar Asad di Ghouta timur, Suriah

Untuk itu, DK PBB akan menggelar pertemuan darurat Senin (9/4/2018) menyusul serangan kimia tersebut, misi AS di PBB melaporkan.

Misi tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis pada Minggu bahwa AS bersama dengan Cote d’Ivoire (Negara Pantai Gading), Prancis, Kuwait, Belanda, Peru, Polandia, Swedia dan Inggris telah membuat seruan untuk pertemuan “mengingat laporan tuduhan terbaru dari serangan senjata kimia di Douma, Suriah”.

Misi mengutip Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley yang mengatakan bahwa penggunaan senjata kimia untuk melukai dan membunuh warga sipil yang tidak bersalah telah menjadi “terlalu umum” di Suriah.

“Dewan Keamanan harus bersatu dan menuntut akses segera untuk responden pertama, mendukung penyelidikan independen terhadap apa yang terjadi dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas tindakan kejam ini,” kata Haley seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (9/4).

Baca Juga

Dalam pernyataan itu, Washington menyerukan “akses bagi responden pertama untuk memberikan bantuan medis dan verifikasi tanpa penundaan”.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan atas serangan kimia yang dilancarkan rezim Suriah Sabtu (7/4) malam sehingga membunuh banyak warga sipil, kebanyakan anak-anak dan perempuan.

Setidaknya 85 warga sipil terbunuh setelah pasukan rezim Basyar Asad melancarkan serangan dengan gas beracun di distrik Douma, Ghouta Timur, demikian laporan lembaga pertahanan sipil Suriah, White Helmets. Jumlah korban jiwa sebanyak 85 orang itu kemungkinan besar akan bertambah lagi. (S)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga