Prancis ‘Punya Bukti’ Rezim Asad Gunakan Senjata Kimia
SALAM-ONLINE: Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan, Kamis (12/4/2018) bahwa dia “memiliki bukti” rezim Basyar Asad menggunakan senjata kimia (gas beracun) saat melancarkan serangan di Douma, Ghouta Timur, Sabtu (7/4) malam, AFP melaporkan seperti dilansir Orient-News, Kamis (12/4).
Macron menegaskan, dia akan memutuskan tindakan apa yang harus diambil setelah semua informasi telah diverifikasi.
Macron sebelumnya bersumpah akan melancarkan aksi militer jika Prancis memiliki bukti senjata kimia yang digunakan.
Menteri Inggris Brexit David Davis sebelumnya juga mengatakan negaranya belum mengambil keputusan tentang bagaimana merespons serangan gas beracun di Suriah. Dia menerangkan bahwa setiap langkah akan dilakukan dengan sangat hati-hati dan didasarkan pada bukti, Reuters melansir.
Sementara Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan, dengan semua indikasi itu rezim Asad bertanggungjawab atas serangan kimia di Kota Douma, Ghouta Timur.
Setidaknya 85 warga sipil, kebanyakan anak-anak dan wanita, meregang nyawa dalam serangan gas beracun tersebut. Sekitar 500 orang dikabarkan terkena dampak dari serangan kimia tersebut, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis mengumumkan, pada Kamis (12/4) bahwa pemerintahnya bekerja sama dengan Inggris dan Amerika Serikat terkait aksi balasan terhadap rezim Asad tersebut setelah diketahuinya serangan senjata kimia di Douma, di timur ibu kota Damaskus itu. (S)
Sumber: Orient-News