Rezim Asad Sudah Lancarkan Serangan Kimia di Suriah Sejak 2013

 SALAM-ONLINE: Serangan kimia pertama yang tercatat terhadap warga sipil Suriah terjadi pada Maret 2013 di dekat Aleppo. Sejak itu, 17 lokasi telah diserang dengan senjata kimia, lansir Aljazeera, Ahad (8/4/2018).

Setahun yang lalu, gas Sarin (atau sejenis Sarin) digunakan untuk menyerang Kota Khan Sheikhoun di Idlib. Pada hari peringatan serangan itu, Aljazeera melaporkan telah melihat berbagai senjata kimia yang digunakan untuk menyerang daerah yang dikuasai kelompok oposisi sejak 2013:

Sarin

Gas sarin tidak berbau dan berasa, namun segera bekerja untuk menghambat proses alami yang mengendalikan neurotransmitter di dalam tubuh. Tergantung pada tingkat paparan, gas sarin dapat menyebabkan kematian dalam 10 menit.

Fosfor putih

Fosfor putih telah digunakan dalam konflik sejak Perang Dunia I. Ini sangat efisien dalam menciptakan asap dan digunakan untuk menutupi gerakan pasukan atau posisi dalam konflik.

Paparan fosfor putih menyebabkan luka bakar yang parah karena gas menempel pada kulit. Fosfor putih juga menyebabkan luka bakar parah yang dapat menyebabkan penyerapan fosfor ke dalam organ tubuh.

Selain itu, menghirup asap fosfor, dapat mempengaruhi organ dan tulang tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Napalm

Baca Juga

Napalm adalah cairan yang mudah terbakar, terbuat dari bahan kombinasi dengan bahan bakar. Zat ini banyak digunakan oleh pasukan AS di Vietnam, Korea dan Jepang. Napalm menyebabkan panas yang hebat, menghasilkan karbon monoksida dan karbon dioksida dalam jumlah besar. Oleh karenanya Napalm menghasilkan luka bakar dan asfiksia yang ekstrem.

Gas klorin

Digunakan sebagai senjata kimia dalam Perang Dunia I. Gas klorin terdispersi ketika klorin bertekanan dikirimkan melalui perangkat eksplosif. Paparan gas klorin menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi parah pada saluran pernapasan dan mata, namun tergantung pada tingkat paparan.  Iritasi parah di saluran pernapasan dan mata dapat menyebabkan kerusakan permanen pada keduanya.

Korban serangan kimia di Ghouta timur

Gas mustard

Gas mustard atau belerang mustard, adalah gas cokelat kekuningan yang memiliki bau menyerupai mustard, bawang putih atau lobak. Terpapar dengan zat ini menyebabkan lecet parah pada kulit dan paru-paru. Efek dari gas mustard tidak langsung. Korban mulai menunjukkan gejala hingga 24 jam setelah terpapar, dengan lepuh bakar kimia muncul di seluruh tubuh.

Dalam beberapa kasus, terjadi kerusakan pada jaringan mata dan paru-paru. Luka bakar gas mustard yang parah (untuk lebih 50 persen dari tubuh) dapat berakibat fatal. Gas mustard digunakan menjelang akhir Perang Dunia I dan selama perang Iran-Irak (1979-1988). (S)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga