Rusia Bersumpah Akan Tembak Jatuh Rudal AS ke Suriah, Trump: Bersiaplah!

SALAM-ONLINE: Presiden AS Donald Trump memperingatkan Rusia dalam tweetnya Rabu (11/4/2018) untuk bersiap-siap menghadapi “serangan rudal yang bagus, baru dan cerdas” di Suriah setelah serangan gas beracun yang diduga dilancarkan oleh rezim Basyar Asad, Sabtu (7/4) malam lalu di Douma, Ghouta Timur.

Tweet itu muncul setelah Duta Besar Rusia untuk Lebanon mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi Al Manar milik milisi Syiah “Hizbullah” dukungan Iran pada Selasa (10/4). “Jika ada serangan rudal AS, kami—sejalan dengan Putin dan pernyataan Kepala Staf Rusia—akan menembak jatuh roket AS itu dan bahkan sumber yang meluncurkan rudal,” kata sang dubes di televisi Al Manar seperti dilansir Aljazeera, Rabu (11/4).

Namun Trump lebih lanjut mengecam Rusia karena dukungannya terhadap rezim Basyar Asad. Dalam tweet Rabu (11/4) Trump mengatakan, “Bersiaplah Rusia, karena mereka (rudal AS) akan datang, baik, baru dan ‘cerdas’! Anda tidak seharusnya bermitra dengan Hewan Pembunuh yang membunuh dengan gas (beracun) dan menikmatinya!”

Peringatan itu datang ketika Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa mengancam akan menggunakan tindakan militer terhadap rezim Suriah dan sekutu utamanya, Rusia, sebagai respons atas dugaan serangan senjata kimia di Kota Douma, Ghouta Timur, yang dikuasai oposisi.

Serangan gas beracun Sabtu (7/4) malam lalu di Ghouta Timur telah membunuh 85 warga sipil, mayoritas wanita dan anak-anak, menurut aktivis dan petugas medis setempat. Rezim Suriah dan Rusia telah membantah bahwa serangan kimia itu terjadi.

Pada Selasa (10/4), rancangan resolusi oleh AS dan Rusia yang akan membentuk badan ahli baru untuk penyelidikan permulaan atas serangan senjata kimia di Suriah, gagal disepakati di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB).

James Mattis, menteri pertahanan AS, tidak mengenyampingkan tindakan militer apa pun terhadap pasukan Asad. Sementara duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley, memperingatkan bahwa Washington siap untuk “merespons” serangan tersebut, terlepas dari apakah Dewan Keamanan bertindak atau tidak.

Vladimir Shamanov, Ketua Komite urusan pertahanan di majelis rendah parlemen Rusia, mengatakan pada Selasa bahwa Rusia memiliki peluang tak terbatas untuk membalas. “Tapi saya ingin menghindarinya,” kata Shamanov.

Baca Juga
Donald Trump

“Rudal cerdas harus terbang ke arah ‘teroris’, bukan rezim (Suriah) yang sah, yang telah menghabiskan beberapa tahun berjuang melawan ‘terorisme’ internasional di wilayahnya,” balas juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, menanggapi tweet Trump.

Sementara itu, rezim Suriah telah menempatkan pasukannya pada “siaga tinggi” di tengah ancaman militer AS.

Dengan bantuan militer Rusia, rezim Asad melancarkan serangan berdarah di Ghouta Timur yang berada di bawah kendali kelompok oposisi sejak pertengahan 2013.

Trump kemudian mentweet bahwa hubungan Rusia-AS “lebih buruk sekarang” daripada sebelumnya. (S)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga