Tak Jelas Kapan Masuk Douma, Tim OPCW Belum Bisa Selidiki Serangan Kimia Rezim Asad  

SALAM-ONLINE: Pengawas senjata kimia internasional mengatakan pada Rabu (18/4/2018) bahwa tidak jelas kapan tim ahlinya dapat memasuki Douma, Ghouta timur, Suriah untuk menyelidiki dugaan serangan kimia yang dilakukan rezim Basyar Asad dan sekutunya.

“Saat ini, kami tidak tahu kapan tim FMM (Fact-Finding Mission) atau Misi Pencarian Fakta dikerahkan ke Douma,” kata Direktur Jenderal Organisasi untuk Larangan Senjata (OPCW) yang bermarkas di Den Haag, Ahmet Uzumcu sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Rabu (18/4).

Pada 10 April lalu, OPCW sendiri telah menyatakan akan mengerahkan tim misi pencari fakta untuk menyelidiki dugaan serangan gas kimia di Suriah.

Uzumcu menambahkan bahwa sesuai dengan perjanjian Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB (UNDSS), rezim Suriah akan mengawal tim ke titik tertentu dan polisi militer Rusia akan mengambil alih.

“Namun, UNDSS lebih suka melakukan kunjungan untuk mengintai tempat kejadian perkara yang dilakukan Selasa (17/4) kemarin. Anggota tim FFM tidak ikut dalam kunjungan ini,” tambah pernyataan itu.

Namun Setibanya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di satu situs, UNDSS justru disambut kerumunan. Lalu disarankan, Tim UNDSS mundur, terkait keamanan.

Baca Juga

Sementara di tempat kejadian kedua, menurut Uzumcu, kedatangan tim disambut tembakan senjata ringan dan peledakan. Akhirnya tim pengintai memutuskan kembali ke Damaskus.

“Insiden itu menunjukkan bahwa lingkungan sangat mudah berubah dan risiko keamanan dihadapi tim FFM,” Uzumcu menambahkan.

Serangan kimia yang diduga telah menewaskan sedikitnya 85 warga sipil, terjadi pada 7 April lalu. Tim OPCW tiba di Suriah pada Sabtu tetapi belum memulai penyelidikannya. (MNM/Salam-Online)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga