Apartemen Mewahnya Digerebek Polisi, Mantan PM Malaysia Najib Razak Dicekal

Najib Razak mundur dari UMNO, partai utama dalam koalisi Barisan Nasional (BN). (Foto: Roslan Rahman/AFP)

KUALA LUMPUR (SALAM-ONLINE): Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dicekal. Dia dilarang melakukan perjalanan beberapa hari setelah koalisi Barisan Nasional (BN) yang memerintah Malaysia selama 60 tahun, kalah dalam pemilihan umum.

Departemen Imigrasi Malaysia mengumumkan larangan bepergian pada Sabtu (12/5/2018), beberapa saat setelah Najib yang dilanda skandal mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook bahwa dia dan keluarganya akan berlibur di luar negeri pasca-pemilu raya, Rabu (9/5). Liburan itu dimulai dari Sabtu dan dia mengatakan akan kembali minggu depan.

Pemimpin Malaysia yang baru terpilih kembali, Mahathir Mohamad, menegaskan dia mencekal Najib pergi.

Pria berusia 92 tahun itu mengatakan ada bukti yang cukup untuk penyelidikan terhadap Najib terkait skandal korupsi besar-besaran miliaran dolar dana negara 1Malaysia Development Berhard (1MDB) yang dibentuk Najib.

Para penyelidik AS mengatakan para kroni Najib mencuri dan melakukan pencucian uang dari dana tersebut sebesar US$ 4.5 miliar. Departemen Kehakiman AS menyebut dana sekitar US$ 700 juta ‘mendarat’ di rekening Najib dan sekitar US$ 30 juta digunakan untuk membeli perhiasan istrinya. Najib sendiri membantah tuduhan itu.

“Ada banyak keluhan terhadap dia, yang semuanya harus diselidiki,” kata Mahathir dalam konferensi pers. “Kami harus bertindak cepat karena kami tidak ingin dibebani dengan (masalah) ekstradisi dari negara lain.”

Najib di akun Twitternya mengatakan dia akan menghormati larangan bepergian tersebut.

“Saya telah diberitahu bahwa Departemen Imigrasi tidak mengizinkan saya dan keluarga saya pergi ke luar negeri. Saya menghormati arahan dan akan tetap bersama keluarga di negara ini,” tulis Najib.

Dia menyatakan segera juga mengundurkan diri sebagai presiden partai UMNO dan ketua koalisi Barisan Nasional (BN).

“Kami semua merasa sedih tentang apa yang terjadi, tetapi sebagai pihak yang menjunjung prinsip-prinsip demokrasi, kami menerima keputusan rakyat,” katanya, mengacu pada kekalahan Barisan Nasional (BN) yang mengejutkan dari aliansi Pakatan Harapan (PKR) dalam pemilihan umum, Rabu (9/5).

Najib mengatakan wakilnya Ahmad Zahid Hamidi, yang juga mantan wakil perdana menteri, akan mengambil alih sebagai presiden baru Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai utama dalam aliansi Barisan Nasional.

Sementara itu, dua perwira polisi senior mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa polisi menggerebek apartemen mewah di Kuala Lumpur tempat tinggal keluarga Najib.

Puluhan polisi menggerebek apartemen mewah Najib dan keluarganya di Pavilion Residences, Kuala Lumpur itu. Aparat mencari dokumen negara yang mungkin dibawa Najib secara ilegal.

“Kami sedang mencari dokumen pemerintah yang mungkin telah diambil secara ilegal,” kata seorang perwira polisi senior, yang meminta identitasnya tidak disebutkan.

Dia menolak mengatakan apakah ada dokumen yang ditemukan. Dia juga menggambarkan operasi itu sebagai “sedang berlangsung”.

 Mahathir, yang sekarang menjadi pemimpin tertua di dunia, mengatakan pemerintahnya tidak akan melakukan perburuan terhadap kegagalan 1MDB, tetapi Najib harus menghadapi pengadilan jika dia dinyatakan bertanggung jawab. (S)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga