Mahasiswa Houston Teriaki Dubes AS untuk PBB sebagai ‘Antek Teroris-Penjajah Zionis’

Aktivis dan mahasiswa pro-Palestina memotong pidato utusan AS di PBB, Nikki Haley, di University of Houston pada Selasa 22 Mei 2018 lalu. Para mahsiswa yang berunjuk rasa dalam aksi solidaritas untuk Palestina itu mengganggu pidato Haley dengan mengatakan, “Haley sebagai antek teroris/penjajah”. (mariam z/Twitter)
Nikki Haley

TEXAS (SALAM-ONLINE): Nikki Haley, duta besar Amerika Serikat untuk PBB, pidatonya diinterupsi. Pidato Haley itu terganggu dan dicela oleh aktivis mahasiswa pro-Palestina di University of Houston, Texas, AS, pada Selasa (22/5/2018) sore.

Ketika dia memulai pidatonya dengan mengatakan, “Saya di sini dalam beberapa minggu ini mengikuti agenda yang sangat sibuk terkait kebijakan luar negeri Amerika”, seorang aktivis mahasiswa berdiri dan berteriak:

Para mahasiswa Universitas Houston, AS, membentangkan bendera Palestina dalam aksi solidaritas untuk Paletina dan meneriaki duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley, sebagai antek teroris/penjajah Zionis saat berpidato di kampus tersebut, Selasa (22/5/2018) sore

“Nikki Haley, darah ada di tanganmu! Anda terus menandatangani pembantaian warga pribumi (Palestina, red); Anda adalah antek (kaki tangan) para teroris dan penjajah!” Teriakan celaan terhadap Nikki Haley itu seperti dilansir Middle East Monitor, Kamis (24/5) mendapat aplaus dan tepuk tangan yang luas. Aktivis lainnya kemudian melanjutkan untuk melantunkan, “Nikki, Nikki, tidak bisakah kamu lihat? Anda sedang melakukan pembunuhan massal…” Lantunan itu menenggelamkan upaya keamanan untuk mendorong mereka keluar.

Baca Juga

Haley terkenal karena pandangannya yang sangat anti-Palestina dan merupakan salah satu anggota pemerintahan Trump yang paling pro penjajah “Israel”. Haley menjadi pendukung besar yang tidak proporsional untuk “Israel” di PBB.

Sebagai reaksi atas pembantaian terhadap demonstran Palestina yang tidak bersenjata oleh militer “Israel”, Haley membuat klaim bahwa “tidak ada ‘negara’ yang bertindak dengan menahan diri lebih besar dari Israel”.

Lebih dari 65 orang Palestina di perbatasan Jalur Gaza terbunuh dan lebih dari 2.700 orang terluka dalam aksi damai yang tidak bersenjata pada Senin (14/5) lalu. Haley menyalahkan Hamas dan menutup mata terhadap tanggung jawab apa pun atas kekerasan yang dilakukan militer penjajah “Israel”. (S)

Sumber: Middle East Monitor

Baca Juga