Persatuan Ulama Sedunia Desak Diakhirinya Blokade ‘Israel’ terhadap Gaza

SALAM-ONLINE: Persatuan Ulama Muslim Internasional/International Union of Muslim Scholars (IUMS) yang dipimpin Dr Syaikh Muhammad Yusuf Al-Qaradhawi mendesak masyarakat dunia untuk menekan Zionis “Israel” sampai penjajah tersebut mencabut/menghentikan/mengakhiri “blokade yang tidak adil” terhadap Jalur Gaza.

Menurut persatuan organisasi Ulama sedunia itu, “kejahatan brutal” yang dilakukan oleh penjajah Zionis “Israel” atas rakyat Palestina merupakan “kejahatan besar terhadap kemanusiaan”.

“Pelanggaran ‘Israel’ terhadap rakyat Palestina tak dapat diterima,” demikian IUMS menekankan seraya mendesak kepada negara-negara tetangga untuk campur tangan dan terlibat membantu menyetop blokade.

IUMS juga menyerukan kepada umat Islam  sedunia “agar bekerja bersama untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina”.

“Ulama Muslim harus bertindak dan berdiri di hadapan Zionis di perbatasan Gaza,” bunyi pernyataan IUMS menegaskan sebagaimana dilansir Middle East Monitor, Selasa (29/5/2018).

Pada 14 Mei 2018 lalu, pasukan penjajah “Israel” membantai para demonstran Palestina saat melakukan aksi damai di perbatasan Gaza. Tembakan mematikan tentara Zionis itu menyebabkan lebih dari 65 warga sipil Palestina gugur dan 3.188 lainnya terluka.

Baca Juga

Seperti diketahui, rakyat Palestina memprotes pemindahan kedutaan AS ke Yerusalem (Al-Quds) pada 14 Mei lalu. Hal itu sekaligus menandai 70 tahun hari Nakba (Bencana) ketika penjajah Zionis merampas tanah dan rumah-rumah warga serta lahan-lahan milik bangsa Palestina (Mei 1948) sehingga mereka terusir dari wilayah mereka.

Pada Mei 1948 seiring dengan diusirnya hampir satu juta warga Palestina yang kemudian menjadi pengungsi, penjajah Zionis pun mendirikan “negara Israel” secara ilegal—tanpa menghiraukan kecaman dunia internasional.

Jalur Gaza yang merupakan rumah bagi hampir dua juta warga Palestina, telah terguncang di bawah blokade penjajah Zionis yang melumpuhkan wilayah kantong Palestina itu sejak 2007 ketika kelompok perlawanan Palestina, Hamas, memenangkan pemilu.

PBB telah memperingatkan bahwa Jalur Gaza bisa menjadi “tidak bisa dihuni” pada 2020 jika tidak ada tindakan tegas yang diambil (terhadap penjajah Zionis) demi meringankan penderitaan rakyat Palestina di wilayah ini. (S)

Sumber: Middle East Monitor

Baca Juga