Setelah Klaim Al-Quds Miliknya, Penjajah Zionis Dorong AS Akui Golan di Suriah

Seorang tentara penjajah berpatroli di wilayah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki (Foto: Reuters]

AL-QUDS (SALAM-ONLINE): Menteri Intelijen penjajah Zionis, Israel Katz, mengatakan pengakuan Amerika Serikat (AS) terkait kedaulatan “Israel” atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki, ada di top agenda dalam pembicaraan diplomatik antara kedua “negara”.

Israel Katz menyatakan kepada kantor berita Reuters bahwa langkah pengakuan atas wilayah yang diakui secara internasional sebagai wilayah Suriah, akan menjadi “respons yang menyakitkan” bagi Iran yang militernya hadir di Suriah.

“Ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan langkah semacam itu. Tanggapan paling menyakitkan yang dapat Anda berikan kepada orang-orang Iran adalah mengakui kedaulatan Golan-Israel,” kata Katz.

Penjajah “Israel” sendiri menduduki Dataran Tinggi Golan sejak mengalahkan Suriah dalam perang Arab-“Israel” tahun 1967. Dan di masa lalu Zionis “Israel” telah mempertimbangkan untuk mengembalikan wilayah tersebut ke Suriah sebagai ganti kesepakatan damai.

Namun “Israel” telah mengubah taktik mereka dan memilih mempertahankan Golan, dengan menyebut kehadiran Iran dalam perang Suriah yang saat ini masih berlangsung, adalah untuk mendukung rezim Basyar Asad.

Perang Iran

Baca Juga

Katz mengatakan bahwa “Israel” ingin rezim Suriah menjauhkan diri dari Iran sebagai ganti dari tidak adanya campur tangan “Israel” di negara itu.

“Jika (Asad) menjadi wakil Iran, maka cepat atau lambat dia akan mengutuk dirinya sendiri, karena ‘Israel’ bertindak melawan Iran di Suriah,” ujar Katz.

“Jika tidak, maka kami selalu mengatakan kami tidak tertarik untuk terlibat di sana,” katanya.

Pada Februari lalu, jet tempur F16 “Israel” ditembak jatuh di wilayah Palestina yang diduduki “Israel” setelah menargetkan posisi Iran di Suriah.

Insiden itu juga diikuti dengan masuknya pesawat tak berawak Iran ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki. (MNM/Salam-Online)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga