AS Bahas Ibu Kota Palestina dan Pengepungan Gaza dengan Netanyahu

Perdana Menteri Penjajah Benjamin Netanyahu (kedua dari kanan) saat bertemu Penasihat Senior Presiden AS,  seorang Yahudi, yang juga menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner (ketiga dari kiri) di Ai Al-Quds (Yerusalem) pada 21 Juni 2017. (Foto: Handout/Amos Ben Gershom/GPO)

SALAM-ONLINE: Penasihat Senior Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jared Kushner, seorang Yahudi, yang juga menantu Trump, bertemu Perdana Menteri Penjajah Benjamin Netanyahu pada Jumat (22/6/2018) untuk membahas “Kesepakatan Abad Ini” yang diusulkan Donald Trump dan pengepungan Zionis di Jalur Gaza, media “Israel” melaporkan sebagaimana dilansir Middle East Monitor, Sabtu (23/6).

Dalam pertemuannya dengan Netanyahu itu, Kushner bergabung dengan utusan AS untuk proses perdamaian, Jason Greenblatt. Gedung Putih mengatakan bahwa para pejabat AS yang melakukan pertemuan, telah membahas cara-cara pengepungan ke Palestina dapat dikurangi dengan tetap menjaga keamanan penjajah.

Menurut Surat Kabar “Israel”, Haaretz, utusan AS diperkirakan akan mengunjungi sejumlah negara Arab, termasuk Yordania, Arab Saudi, Qatar dan Mesir, dalam upaya memobilisasi dukungan terhadap “Kesepakatan Abad Ini” yang dipromosikan Trump tersebut.

Surat kabar itu melaporkan bahwa Utusan AS juga berusaha mengamankan bantuan untuk Jalur Gaza—sebagai bagian dari kesepakatan—demi mengurangi krisis ekonomi yang diakibatkann pengepungan penjajah “Israel” selama sekitar 12 tahun.

Baca Juga

Pekan lalu, analis politik Haaretz, Amos Harel, mengatakan bahwa Washington telah berupaya untuk mengumpulkan lebih dari 500 juta Dollar AS dari negara-negara Teluk untuk proyek-proyek yang akan dibangun di Sinai untuk melayani Jalur Gaza, termasuk pelabuhan baru di pantai Sinai Utara.

Kesepakatan Trump tersebut, rupanya mengusulkan, antara lain, Abu-Dis akan menjadi Ibu kota negara Palestina di masa depan, bukan Yerusalem Timur. Dikatakan, Kota Tua Yerusalem akan tetap di bawah kendali penuh penjajah Zionis. Sebagai imbalannya, penjajah akan menyerahkan wilayah jajahannya di tiga hingga lima kawasan Arab di timur Yerusalem. (MNM/Salam-Online)

Sumber: Middle East Monitor

Baca Juga