Mantan PM Malaysia Akan Hadapi Lebih dari Satu Dakwaan

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razaq akan menghadapi lebih dari satu dakwaan. Ia diduga melakukan pencucian uang dan penyalahgunaan properti, lapor Reuters.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Najib Razaq (64) dikalahkan mantan mentornya Dr Mahathir Mohamad (92) dalam pemilihan Umum, Rabu 9 Mei 2018. (Foto: AP)

KUALA LUMPUR (SALAM-ONLINE): Pihak berwenang Malaysia tengah menyelidiki dana skandal negara, 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang diduga dikorup mantan Perdana Menteri Najib Razaq, Reuters melaporkan.

Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Najib mungkin dituduh melakukan penyalahgunaan properti di bawah KUHP Malaysia. Sumber menolak diidentifikasi karena mereka tidak berwenang untuk berbicara tentang masalah ini.

Najib, yang mendirikan 1MDB pada 2009, adalah subjek pencucian uang dan penyelidikan korupsi setelah muncul laporan bahwa jutaan dolar diduga masuk ke rekening pribadinya dari dana dan anak perusahaan sebelumnya, SRC International.

Namun mantan perdana menteri itu secara konsisten membantah tuduhan terkait dengan dugaan skandal tersebut.

Najib (64), mengalami kekalahan telak dalam pemilihan umum 9 Mei 2018 lalu, perubahan pertama pemerintah sejak Malaysia memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada  1957.

Dr Mahathir Mohamad, yang terpilih kembali sebagai perdana menteri ketujuh kalinya, telah bersumpah untuk mengembalikan dana yang diduga tersedot dari 1MDB dan menghukum mereka yang bertanggung jawab.

Jaksa Agung baru Malaysia Tommy Thomas mengatakan pada Selasa (12/6) bahwa kantornya sedang mempelajari kemungkinan tindakan pidana dan perdata setelah menerima laporan investigasi terkait 1MDB dari Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC).

Dakwaan yang dihadapi Najib akan bisa membawa hukuman penjara maksimal lima tahun, denda dan cambukan. Namun, Undang-Undang Malaysia melarang laki-laki berusia di atas 50 tahun dicambuk.

Setiap denda yang diputuskan oleh pengadilan akan tergantung pada pelanggaran dan jumlah yang disalahgunakan.

Menurut sumber Reuters, Najib mungkin juga menghadapi tuduhan pencucian uang, yang akan membawa hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda tak kurang lima kali nilai dari hasil pencucian.

Sekarang terserah Jaksa Agung untuk memutuskan apakah menerima rekomendasi, mengajukan tuduhan yang berbeda atau meminta penyelidikan lebih lanjut. Jaksa Agung sebelumnya membersihkan Najib dari kesalahan dalam kaitannya dengan 1MDB.

Baca Juga

MACC, kantor jaksa agung, atau juru bicara Najib tidak menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar.

Skandal besar terungkap
Najib mengatakan pekan ini bahwa jika dia dituntut atas “alasan politik” maka dia yakin pengadilan akan membebaskannya dari dakwaan.

Dana 1MDB adalah subjek pencucian uang secara global, termasuk di Amerika Serikat, Swiss dan Singapura.

Departemen Kehakiman AS menuduh bahwa lebih dari $4,5 miliar telah disalahgunakan dari 1MDB dan sekitar $700 juta berakhir di rekening pribadi Najib.

Pada Senin (11/6), polisi menggerebek rumah lain yang terkait dengan Najib di ibu kota administratif Putrajaya, tempat terbaru yang akan dicari sehubungan dalam penyelidikan  ke 1MDB.

Pihak berwenang menyita ratusan tas mewah, lusinan tas lainnya yang diisi dengan perhiasan dan uang tunai dalam pencarian awal tempat-tempat yang terkait dengan Najib.

MACC pekan ini meminta empat individu untuk membantu dalam penyelidikan 1MDB, termasuk Jho Low, tokoh sentral dalam skandal 1MDB yang terkait erat dengan Najib dan keluarganya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengatakan kepada Singapore Channel News Asia bahwa Najib “sepenuhnya bertanggung jawab” untuk masalah skandal 1MDB. Ia menyatakan bahwa satu lagi skandal besar dapat segera terungkap.

“Saya pribadi akan berpikir bahwa dia sepenuhnya bertanggung jawab,” kata Lim. “Hanya Menteri Keuangan yang dapat mengesahkan transaksi ini.”

Selama menjabat sebagai perdana menteri, Najib juga menjadi menteri keuangan.

Pemerintahan baru Mahathir mengatakan bahwa pelanggaran selama masa Najib berkuasa mendorong utang negara itu ke lebih dari $251.7bn.

Baca Juga