Tentara Zionis Lukai 55 Jurnalis Saat Meliput Demonstrasi di Jalur Gaza 

GAZA (SALAM-ONLINE): Selama aksi demonstrasi yang dilakukan warga Palestina di Jalur Gaza sejak 30 Maret 2018 lalu, bukan hanya memakan korban warga sipil dan perawat saja. Namun para Jurnalis pun tidak luput dari keganasan tentara penjajah “Israel”.

Dilaporkan pemerintah Gaza pada Ahad (3/6/2018), selain ada dua jurnalis yang gugur, setidaknya sebanyak 55 wartawan yang meliput protes di Jalur Gaza tersebut, telah terluka akibat tembakan tentara Zionis.

“Jumlah pelanggaran ‘Israel’ terhadap jurnalis di tanah Palestina mencapai 125, dan 55 di antaranya terjadi di Gaza (saat demonstrasi),” demikian pernyataan pers Pemerintah Gaza seperti dikutip kantor berita Anadolu Agency, Ahad (3/6).

Pemerintahan di Gaza menekankan bahwa pelanggaran “Israel” terhadap jurnalis meningkat pada Mei, seraya menambahkan bahwa sembilan dari wartawan yang menjadi korban, terkena peluru tajam, delapan lainnya terkena pecahan peluru peledak, dan 17 orang terluka akibat bom gas yang langsung ditembakkan ke arah mereka.

Sementara 21 lainnya baru saja selamat dari sesak napas dan pingsan. Pasukan “Israel” juga dilaporkan telah merusak empat kendaraan siaran langsung dengan menembakkan bom gas.   Selain itu, ada tujuh wartawan yang ditahan di Tepi Barat dan tentara “Israel” dituduh telah menembaki dan memukuli jurnalis.

Baca Juga

Menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina pada hari yang sama, jumlah warga Palestina yang gugur dalam demonstrasi Great March of Return telah mencapai 123 orang, termasuk 12 anak-anak, dua petugas medis, dan dua wartawan. Sementara 13.672 warga Palestina dilaporkan terluka akibat serangan tentara penjajah “Israel” yang, 7.451 di antaranya terkena langsung oleh serangan amunisi.

Warga Palestina telah menggelar demonstrasi damai bernama “Great March of Return” di perbatasan Jalur Gaza sejak 30 Maret 2018 lalu. Tentara “Israel” sendiri secara aktif menggunakan amunisi dan senjata api dalam menghadapi warga sipil yang menuntut hak untuk kembali ke kota-kota dan desa-desa mereka di Palestina yang sudah 70 tahun dirampas paksa oleh penjajah “Israel”. Mereka juga menuntut untuk diakhirinya blokade ilegal “Israel” yang telah diberlakukan di Gaza sejak 2006. (MNM/Salam-Online)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga