MAKASSAR (SALAM-ONLINE): Presiden Joko Widodo diagendakan akan berada di Kota Makassar, Sabtu-Ahad (28-29/7/2018).
Namun kunjungan Presiden kali ini justru menjadi masalah tersendiri bagi pengungsi Rohingya. Pasalnya, selama kunjungan tersebut, mereka dilarang keluar dari wisma tempat penampungan mereka.
“Ini saya mau pergi lihat anak, dilarang, katanya karena Presiden Jokowi mau datang,” ujar seorang pengungsi di satu wisma pengungsian, Sabtu (28/7) pagi, sebagaimana dirilis Forum Peduli Rohingya (FPR) Makassar.
Menurutnya, itu sangat tidak adil karena mereka punya anak-anak yang sakit dan harus dilihat. Seorang pengungsi lainnya di wisma berbeda juga menyampaikan hal serupa.
“Pagi ini, Pak, saya mau antar anak sekolah, tetapi dilarang, katanya juga ada Jokowi mau datang, sehingga kami dilarang keluar,” tuturnya kepada Forum Peduli Rohingya Makassar.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kota Makassar, Iqbal Djalil, mempertanyakan kebijakan dari pihak Imigrasi tersebut.
“Apa alasan sehingga para pengungsi dilarang keluar ketika Pak Presiden berkunjung ke Makassar? Apa mereka memang penduduk ilegal sehingga tidak bisa keluar atau adakah mereka ‘teroris’? Atau apa dan siapa ? Ataukah mereka tidak boleh ketahuan kalau mereka banyak di sini?” ujar Iqbal mempertanyakan.
Ustadz Ije, sapaan akrabnya, malah berharap Presiden Jokowi sudi menerima mereka semua untuk berbincang terkait masa depan dan arah tujuan mereka ke negara ketiga.
“Justru sebaiknya Presiden Jokowi menemui mereka biar mereka mendapatkan kejelasan hidup dan tinggal di Indonesia,” terangnya. (*)
Laporan: Forum Peduli Rohingya (FPR) Makassar