LOMBOK (SALAM-ONLINE): Usai gempa susulan 6.5 magnitudo melanda kembali Lombok Timur, Ahad (19/8/2018), masyarakat Dusun Jorong, Sembalun Bumbung, Lombok Timur menggelar shalat taubat di ‘masjid darurat’.
Tokoh masyarakat, yang juga imam shalat taubat, Haji Miftah menilai kejadian gempa ini di luar kewajaran karena berlangsung terus menerus dalam skala cukup besar.
“Kalau kekeringan, kita shalat istisqa untuk berdoa minta hujan. Ini ada musibah gempa sudah seharusnya kita bertaubat dan meminta kepada Allah agar musibah ini segera berakhir,” kata Haji Miftah, Ahad (19/8) malam kepada INA News Agency.
Ia mengatakan masyarakat Indonesia, khususnya warga Lombok harus kembali kepada Allah dengan gerakan taubat bersama-sama dan menghilangkan sifat pongah.
“Jangan sampai gunung longsor disalahkan, tapi kitalah manusia yang salah,” katanya.
Ia berharap, tak hanya dari ‘masjid darurat’ di Sembalun Bumbung saja yang melakukan taubat nasuha, tetapi juga bisa meluas ke wilayah Lombok, bahkan Indonesia.
“Dari ‘masjid darurat’ ini, semoga shalat taubat ini bisa meluas ke semua masjid,” pungkasnya. (Rizki Lesus/INA News Agency)