Mantan Menlu Jerman Kecam ‘Serangan Ekonomi’ AS di Turki

Sigmar Gabriel

SALAM-ONLINE: Mantan Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel pada Selasa (21/8/2018) mengecam ‘serangan ekonomi’ Amerika Serikat (AS) di Turki. Dia menilai ‘kebijakan’ Presiden AS Donald Trump di Turki “tidak bertanggung jawab”.

“Di bawah pemerintahan Trump, AS sekarang mencoba mengeksploitasi kesulitan Turki dalam bidang ekonomi, mendorong Turki dari tebing. Saya pikir ini tidak bertanggung jawab,” kata Sigmar Gabriel di Berlin yang dilansir Middle East Monitor, Selasa (21/8).

Politisi Sosial Demokrat itu menekankan pentingnya stabilitas ekonomi Turki bagi negara-negara Eropa. Ia mendesak untuk mencari cara dalam mendukung Ankara dengan dukungan keuangan dari Eropa.

“Kita adalah tetangga. Kami harus memikul konsekuensi negatif apa pun,” dia menekankan.

Baca Juga

Hubungan Turki-AS menukik tajam sejak 1 Agustus 2018 lalu. Pemerintahan Trump mengumumkan sanksi pada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kehakiman Turki setelah Ankara menolak untuk melepaskan seorang pendeta Amerika yang menghadapi tuduhan terkait terorisme di Turki.

Pada 10 Agustus, Trump menaikkan tarif impor aluminium dan baja dari Turki. Sebagai balasan, Turki menaikkan tarif atas beberapa produk buatan AS, termasuk minuman beralkohol, tembakau dan kendaraan.

Ketegangan politik antara Ankara dan Washington telah memicu kekhawatiran di pasar. Tetapi mata uang Turki, Lira, telah pulih pekan lalu. Pulihnya Lira Turki setelah munculnya pesan-pesan positif dari ibu kota negara-negara Eropa dan keputusan Qatar untuk menginvestasikan dananya senilai $ 15 miliar di Turki. (S)

Sumber: Middle East Monitor

Baca Juga