Kesepakatan Turki-Rusia ‘Kesempatan Terakhir’ Solusi Politik di Suriah
NEW YORK (SALAM-ONLINE): Kesepakatan antara Turki dan Rusia untuk mencegah serangan rezim di provinsi Idlib adalah “kesempatan terakhir” sebagai solusi politik di Suriah, Menlu Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Rabu.
“Kami tidak boleh melewatkan kesempatan ini,” kata Cavusoglu Anadolu Agency di New York setelah bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov dan mitranya dari Iran Mohammad Javad Zarif di markas PBB.
Cavusoglu mengatakan perdamaian dan stabilitas harus dipulihkan di Suriah yang dilanda perang melalui proses politik.
“Langkah paling penting yang bisa kita ambil dalam periode mendatang adalah pembentukan komite konstitusi,” katanya seperti dilansir kantor berita Anadolu, Kamis (27/9/2018).
“Hari ini, kami berbagi pandangan mengenai pembentukan segera komite konstitusi.”
Dia mengatakan prioritas Turki adalah untuk mempercepat proses politik dan mendesak melanjutkan upaya bersama dengan Rusia dan Iran.
Pekan lalu, Turki dan Rusia sepakat untuk membentuk zona demiliterisasi di Idlib, benteng oposisi terakhir di Suriah, setelah pertemuan di kota Rusia Sochi antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin.
Turki dan Rusia juga menandatangani nota kesepahaman pada pertemuan yang menyerukan “stabilisasi” zona de-eskalasi di Idlib. Dengan zona de-eskalasi itu tidakan agresi secara tegas dilarang di wilayah tersebut.
Di bawah pakta itu, kelompok-kelompok oposisi di Idlib akan tetap berada di daerah-daerah tersebut. Sementara Rusia dan Turki akan melakukan patroli bersama di daerah itu untuk mencegah pertempuran baru. (S)
Sumber: Anadolu Agency