Dua Wanita Saudi Pencari Suaka Ditemukan Tewas di Sungai Hudson AS
NEW YORK (SALAM-ONLINE): Departemen Kepolisian New York (NYPD) sedang menyelidiki kematian dua wanita muda Arab Saudi setelah menemukan jasad keduanya di tepi sungai Hudson, New York, Minggu lalu.
Menurut The Guardian, mayat Tala (16) dan saudara perempuannya, Rotana Farea (22), ditemukan di tepi sungai pada 24 Oktober 2018 lalu. Keduanya terikat satu sama lain dengan selotip. Ditemukan lebih dari 360 kilometer jauhnya dari tempat tinggal mereka di kota itu, Fairfax, Virginia, Washington.
Tala dan Rotana dinyatakan hilang sejak Agustus lalu. Namun, ibu gadis itu mengungkapkan kepada para penyelidik yang menyelidiki kasus tersebut, sehari sebelum menemukan mayat, bahwa seorang pejabat di Kedutaan Arab Saudi menghubunginya. Pejabat Kedubes Saudi itu memerintahkan keluarga tersebut untuk kembali ke Saudi karena putrinya tengah mencari suaka politik di Amerika Serikat.
Para penyelidik mengungkapkan kemarin, mereka masih belum dapat memastikan penyebab kematian kedua wanita bersaudara itu. Pada jasad mereka tidak kelihatan tanda-tanda kekerasan. Keduanya masih berpakaian dan terikat saling berhadapan, lapor The Guardian, sebagaimana dikutip Middle East Monitor (MEMO), Kamis (1/11/2018).
Konsulat Jenderal (Konjen) Saudi di New York mengumumkan bahwa “seorang pengacara telah ditunjuk untuk mengusut kasus ini”.
Menurut The Guardian, kantor forensik yang menyelidiki penyebab kematian menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan yang terhadap para korban yang dianggap melompat ke sungai dari Jembatan George Washington di New York.
Surat kabar itu juga melaporkan bahwa dua perempuan bersaudara itu pindah ke Amerika Serikat dengan ibu mereka pada 2015. Menurut keterangan polisi, mereka menetap di Kota Fairfax, di pinggiran kota Washington.
NYPD mengklaim bahwa Tala dan Rotana telah meninggalkan rumah keluarga mereka dan tinggal di tempat penampungan setelah mereka menghilang sebelumnya pada Desember 2017. Selanjutnya, lagi-lagi kedua wanita muda itu dilaporkan hilang pada 24 Agustus 2018 lalu. (mus)
Sumber: MEMO