Hamas: Menormalisasi Hubungan dengan Zionis, Itu Menikam dari Belakang

“Penjajahan/pendudukan Zionis akan tetap menjadi musuh utama bagi Palestina dan negara-negara Arab,” kata Hamas.

Pembalap dari Uni Emirat Arab (UEA) Fabio Aru, pada 4 Mei 2018, memacu sepedanya dalam Giro d’Italia 2018 tahap pertama yang diadakan di Yerusalem (Baitul Maqdis) yang dijajah. (Foto: Luk Benies/AFP)

SALAM-ONLINE: Hamas menggambarkan upaya negara-negara Arab untuk menormalisasi hubungan dengan penjajah Zionis sebagai “sebuah tikaman dari belakang untuk Palestina”, kata juru bicara Hamas, Abdel-Latif Al-Qanou.

Dalam siaran persnya, Al-Qanou mengatakan, menormalisasi hubungan dengan penjajah (Zionis), itu sama dengan menikam dari belakang terhadap semua negara yang menolak pendudukan/penjajahan.

“Penjajahan/pendudukan Zionis akan tetap menjadi musuh utama bagi Palestina dan negara-negara Arab, dan kunjungan perdana menteri Zionis, Benjamin Netanyahu, ke negara-negara Arab tidak akan melegitimasi (normalisasi) itu,” kata Al-Qanou seperti dilansir Middle East Monitor (MEMO), Sabtu (24/11/2018).

Baca Juga

Dia menyerukan negara-negara Arab untuk menghentikan semua upaya bentuk normalisasi dengan penjajah Zionis. Sebaliknya, mengisolasi dan mengungkapkan kejahatan penjajah tersebut terhadap Palestina.

Upaya normalisasi ini muncul ketika laporan beredar bahwa Netanyahu dijadwalkan melakukan kunjungan resmi ke Bahrain. Netanyahu juga dikabarkan melakukan kunjungan serupa ke Oman pada Oktober, sementara para menterinya menghadiri acara dan konferensi internasional di Uni Emirat Arab (UEA). (mus)

Sumber: MEMO

Baca Juga