Kelompok Pengacara Tunisia Berusaha Cegah Kunjungan Putra Mahkota Saudi

Putra Mahkota Saudi dijadwalkan mengunjungi Tunisia pada Selasa (27/11/2018) sebagai bagian dari perjalanan Arabnya. Namun kelompok pengacara Tunisia berusaha mencegah kunjungan tersebut.

Mohammad bin Salman

TUNIS (SALAM-ONLINE): Kelompok 50 Pengacara Tunisia telah mengajukan gugatan untuk mencegah kunjungan Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MBS) ke Tunisia yang dijadwalkan pada Selasa (27/11/2017), kata seorang juru bicara kelompok tersebut, Senin (26/11).

“Kami mengajukan permintaan untuk membuka penyelidikan atas kejahatan yang dilakukan oleh Bin Salman,” kata Nizar Boujalal, juru bicara Kelompok 50 pengacara kepada wartawan, Senin, demikian Anadolu Agency (AA) melaporkan.

Dia mengatakan penyelidikan akan mencakup pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi dan pertumpahan darah di Yaman, Suriah dan Irak.

“Kami menganggap rezim Saudi bertanggung jawab atas pertumpahan darah ini,” kata Boujalal.

Namun juru bicara itu mengatakan langkah para pengacara tersebut hanya dilakukan secara “simbolis” karena “hukum (di Tunisia) mencegah pengajuan keluhan terhadap kunjungan dari siapa pun, termasuk kunjungan putra mahkota Saudi”.

Baca Juga

Hari ini, Senin, LSM Tunisia mengatakan mereka merencanakan serangkaian protes terhadap kunjungan putra mahkota Saudi ke negara-negara Arab lainnya.

Bin Salman dijadwalkan akan mengunjungi Tunisia pada Selasa (27/11) besok sebagai bagian dari perjalanannya ke negara-negara Arab, yang dimulai dengan mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis (29/11).

Perjalanan ini adalah yang pertama sejak Khashoggi, seorang wartawan Saudi dan kolumnis untuk The Washington Post dibunuh di dalam Konsulat Saudi, Istanbul, bulan lalu.

Awalnya otoritas Saudi mengatakan Khashoggi sudah meninggalkan konsulat hidup-hidup pada 2 Oktober lalu itu. Hampir tiga pekan kemudian, barulah pemerintah Saudi mengakui dia dibunuh di dalam gedung konsulat itu, seraya menyalahkan dan mengambinghitamkan kelompok “nakal” Saudi dalam operasi pembunuhan tersebut. (mus)

Sumber: AA

Baca Juga