Mayat Khashoggi Belum Ditemukan, Polisi Turki Selidiki Dua Vila di Yalova

Polisi melakukan pencarian di dua vila di kota Yalova, tenggara Istanbul, karena mayat Khashoggi masih belum ditemukan.

Anjing (pelacak) polisi dan drone dikerahkan dalam pencarian/penyelidikan dua vila yang diperintahkan oleh kantor kejaksaan Istanbul, Senin, 26 November 2018 (Foto: Anadolu Agency)

YALOVA (SALAM-ONLINE): Polisi sedang mencari dan menyelidiki dua vila di provinsi Yalova, Turki barat laut, terkait dengan pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, kata media pemerintah.

Laporan pada Senin (26/11/2018) mengatakan bahwa pasukan polisi, yang tiba di kota Yalova di pagi hari, telah melakukan pencarian di vila-vila dan properti sekitarnya, sekitar 100 km tenggara Istanbul.

Kedua vila dilaporkan memiliki kebun dan sumur besar. Anjing (pelacak) polisi dan drone digunakan dalam pencarian yang diperintahkan oleh kantor kejaksaan umum Istanbul itu. Kendaraan pemadam kebakaran dilaporkan juga disiapkan di tempat.

Salah satu vila yang dicari adalah vila milik seorang pengusaha Saudi bernama Mohammed Ahmed Alfaouzan.

Tony Birtley dari Aljazeera melaporkan dari luar salah satu bangunan (vila) di Yalova bahwa Alfaouzan memiliki hubungan dengan putra mahkota Saudi, Mohammad bin Salman (MBS).

“Menurut jaksa Turki, percakapan telepon di vila dilakukan sehari sebelum Jamal Khashoggi dibunuh. Dan dalam perincian percakapan itu dibahas bagaimana cara membuang jasad Khashoggi,” lapor Birtley. Ia menambahkan, “Itu adalah hari sebelum (pembunuhan), sehingga menunjukkan adanya tingkat perencanaan.”

Menurut media Turki, Alfaouzan menerima telepon dari Mansour Othman Abahussain, seorang perwira militer Saudi dan salah satu dari 15 orang yang disebut-sebut terlibat dalam pembunuhan Khashoggi di gedung Konsulat Saudi di Istanbul.

Khashoggi—seorang penulis dan jurnalis di Washington Post—memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 untuk mengambil dokumen yang menyatakan bahwa dia telah menceraikan mantan istrinya sehingga dia dapat menikah lagi. Namun sejak memasuki gedung konsulat itu, dia tak pernah lagi terlihat, termasuk tak ada bukti yang menunjukkan bahwa dia sudah keluar hidup-hidup dari gedung tersebut.

Baca Juga

Setelah berminggu-minggu menyangkal mengetahui tentang Khashoggi, Arab Saudi akhirnya mengakui bahwa para pejabatnya berada di balik pembunuhan itu. Namun sampai sekarang keberadaan jasadnya masih belum diketahui.

Pencarian sebelumnya

Polisi Turki telah menggeledah kediaman konsulat dan konsul jenderal Saudi dalam penyelidikan kasus tersebut.

Arab Saudi dan Putra Mahkota Mohammad bin Salman, khususnya, telah menghadapi kritik keras dari masyarakat dunia terkait kasus pembunuhan tersebut.

Pembunuhan jurnalis yang kritis terhadap putra mahkota Saudi yang dikenal sebagai MBS itu, telah menggiring negara kerajaan tersebut ke dalam salah satu krisis terburuknya.Khashoggi dibunuh dan jasadnya dilaporkan dimutilasi dalam apa yang digambarkan Arab Saudi sebagai operasi “nakal” para petingginya. Tetapi kesimpulan badan intelijen AS, CIA, yang menyebut keterlibatan MBS dalam pembunuhan Khashoggi itu, bocor ke media AS.

Meskipun ada reaksi global, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada awal pekan ini bahwa laporan CIA tidak memiliki bukti untuk menyalahkan MBS.

Sementara Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan bahwa panggilan kepada putra mahkota untuk dimintai pertanggungjawaban atas pembunuhan Khashoggi, tidak akan ditoleransi. (mus)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga