Syaikh Yusuf Qaradhawi: Barat Berkomplot Melawan Turki
“Allah akan membantu Erdogan untuk tampil sebagai pemenang selama Muslim sejati tegak berdiri di sampingnya,” kata Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi.
ISTANBUL (SALAM-ONLINE): Ulama dan Cendekiawan Muslim terkemuka Syaikh Dr Muhammad Yusuf Al-Qaradhawi menyebut Barat berkomplot melawan Turki untuk menggagalkan majunya Turki di bawah kepemimpinan Erdogan.
“Turki menghadapi plot (perencanaan makar) dari mereka (Barat) yang tidak suka melihat negara ini (eksis),” kata Syaikh Al-Qaradhawi, Ketua Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS), saat menyampaikan pidatonya pada sesi pembukaan Sidang Umum IUMS di Istanbul pada, Sabtu (3/11/2018).
“Turki akan berhasil diplot tetapi (plot) untuk pertolongan Allah kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan dan saudara-saudaranya,” katanya seperti dilansir Middle East Monitor (MEMO), Ahad (4/11).
“Allah akan membantu Erdogan untuk tampil sebagai pemenang selama Muslim sejati berdiri tegak di sampingnya,” tegas ulama asal Mesir yang sudah lama tinggal di Qatar ini.
Dia juga mengatakan dunia Islam telah mengalami banyak musibah.
“Orang-orang Turki telah bertempur melawan karena mereka membela negara Islam,” lanjut Al-Qaradhawi, menyambut perkembangan besar Turki di bawah kepemimpinan Erdogan.
Diikuti lebih dari 1.500 ulama dan cendekiawan dari seluruh dunia, Sidang Umum IUMS akan berlangsung hingga Kamis (8/11). Beberapa ulama dan cendekiawan dari Indonesia juga hadir dalam Sidang Umum ini, salah satunya adalah Dr Salim Segaf Al Jufri, yang dikenal sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dr Salim turut menyampaikan pidatonya dalam acara pembukaan, Sabtu (3/11).
Pemilihan pengurus baru akan digelar dalam Sidang Umum ini. Akan dipilih Ketua IUMS, Sekretaris Jenderal serta para wakil dan anggota dewannya yang baru.
Syaikh Al-Qaradhawi juga mengomentari pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi, di dalam konsulat negaranya di Istanbul.
“Khashoggi mengatakan dia bukan tokoh oposisi, tetapi mereka (orang Saudi) tidak menerima itu dan membunuhnya,” katanya.
“Khashoggi khawatir dipenjara ketika dia memasuki konsulat Saudi, tetapi tidak terpikir olehnya bahwa ada orang-orang yang akan membunuhnya dan mereka memang membunuhnya,” ungkapnya. (mus)
Sumber: MEMO