135 Orang Cedera dalam Unjuk Rasa ‘Rompi Kuning’ di Prancis

Menteri Dalam Negeri Prancis mengatakan sekitar 136.000 orang turut dalam unjuk rasa nasional itu. Sekitar 118 demonstran dan 17 aparat polisi terluka.PARIS (SALAM-ONLINE): Sekitar 118 demonstran dan 17 aparat polisi terluka dalam unjuk rasa yang dilakukan ‘Rompi Kuning’, Sabtu (8/12/2018) di Prancis, kata Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner kepada wartawan, Sabtu malam, kantor berita Anadolu melaporkan, Ahad (9/12).

Pada Minggu (9/12) sore, Kementerian Dalam Negeri memperbarui jumlah demonstran yang ambil bagian dalam unjuk rasa nasional itu menjadi 136.000 orang.

Menurut kementerian, 1.220 orang ditangkap dalam demonstrasi itu.

Sebagai bagian dari tindakan keamanan yang ketat, lusinan kendaraan lapis baja dan 89.000 pasukan dikerahkan—termasuk sebanyak 8.000 personel di Paris.

Pada Sabtu, para pengunjuk rasa yang mengenakan rompi kuning terang berunjuk rasa di sepanjang Champs-Elysees yang terkenal dan jadi ikon di ibu kota Paris. Toko-toko, restoran dan bank ditutup karena aksi protes yang disertai kekerasan tersebut.

Polisi Prancis menggunakan semprotan merica untuk menghadapi pengunjuk rasa di sepanjang Champs-Elysees.

Baca Juga

Sejak 17 November 2018 lalu, ribuan demonstran menggelar aksi protes di kota-kota besar Prancis, termasuk Paris, untuk memprotes kenaikan pajak bahan bakar minyak yang merupakan ‘kebijakan’ kontroversial Presiden Emmanuel Macron di tengah situasi ekonomi yang memburuk.

Para demonstran, yang umumnya tinggal di daerah pedesaan karena harga sewa rumah yang tinggi di kota-kota, telah meminta Macron untuk memotong pajak bahan bakar dan meminimalisir kesulitan ekonomi mereka.

Menurut survei baru-baru ini, 84 persen orang Prancis—kebanyakan dari kelompok berpendapatan menengah—mendukung protes tersebut.

Harga bahan bakar di Prancis telah melonjak lebih dari 20 persen pada tahun ini. (mus)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga