MA India Akan Buka Kasus Penghancuran Masjid Babri 4 Januari Mendatang

Partai Demokrat Sosial India menuduh partai nasionalis Hindu berusaha mempolarisasi negara di jalur komunal dalam kasus perselisihan antara Muslim dengan Hindu terkait Masjid Babri.CHANDIGARH (SALAM-ONLINE): Mahkamah Agung India dijadwalkan akan membuka dan mendengarkan kasus penghancuran dan perselisihan terkait Masjid Babri pada 4 Januari 2019 mendatang. Perselisihan antara Muslim dengan Hindu itu telah berlangsung dalam beberapa dekade.

Partai Demokrat Sosial India (SDPI) mengatakan beberapa partai nasionalis Hindu “ingin mempolarisasi negara di jalur komunal” dengan memanfaatkan masalah ini.

“SDPI menyambut langkah Mahkamah Agung untuk mendengarkan kasus Babri Majid pada 4 Januari. Diharapkan Mahkamah akan membentuk majelis hakim pada hari itu dan memutuskan jalannya persidangan,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dilansir kantor berita Anadolu, Selasa (25/12).

Dalam kronologinya pada Desember 1992, umat Hindu berkumpul di tempat yang disengketakan dan menghancurkan masjid abad ke-16 yang diberi nama Masjid Babri tersebut. Hancurnya masjid itu memicu kerusuhan nasional yang menewaskan sekitar 2.000 orang.

Perselisihan antara Hindu dengan umat Islam mengakibatkan ribuan kematian selama bertahun-tahun.

Umat ​​Islam menuntut masjid baru di lokasi tersebut sebagai ganti dari dihancurkannya masjid tersebut oleh umat Hindu pada Desember 1992. Sebaliknya umat Hindu yang mengklaim lokasi tersebut sebagai tempat kelahiran dewa Ram mereka, menuntut dibangunnya sebuah kuil di lokasi itu.

Presiden Nasional SDPI M K Faizi mengutuk kepemimpinan partai Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) karena pernyataan mereka bahwa kuil akan dibangun di tempat yang sama dengan lokasi Masjid Babri.

“Melalui gerakan Ram Mandir, elemen-elemen pinggiran di bawah perlindungan RSS fasis ini mencoba menciptakan kebencian terhadap pemerintahan Muslim selama 800 tahun dan ingin mempolarisasi negara itu di garis-garis komunal yang secara permanen menjerumuskan bangsa ke dalam kekacauan dan anarki,” ujar Faizi.

Perselisihan Masjid Babri

Baca Juga

Masjid Babri dibangun oleh Kaisar Mughal Babur pada 1526.

Pada 1885, sebuah badan keagamaan Hindu mengajukan satu kasus di pengadilan Faizabad. Lembaga itu meminta izin membangun sebuah kuil untuk menghormati Dewa Ram di dalam bangunan Masjid Babri. Izin itu ditolak.

Pada 1949, sekelompok orang Hindu memasuki bangunan masjid dan memasang patung Ram di sana. Seorang pejabat dan pendeta Hindu diberi tugas untuk menjaga tempat itu.

Pada 1986, distrik Faizabad, di mana kota Ayodhya berada, membuka bangunan itu bagi umat Hindu, sehingga memungkinkan mereka melaksanakan ritual di tempat tersebut.

Situasi tetap tenang sampai Desember 1992, ketika ribuan orang yang tergabung dalam kelompok ekstremis HIndu dan para pemimpin BJP (Bharatiya Janata Party)—partai utama sayap kanan India yang kebijakannya secara historis mencerminkan partai nasionalis-Hindu—memasuki Masjid Babri dan menghancurkannya.

Kasus perselisihan telah berlangsung dalam sistem hukum India selama bertahun-tahun tanpa hasil akhir. Namun Mahkamah Agung India telah menetapkan tanggal persidangan berikutnya pada 4 Januari 2019 nanti. (mus)

Sumber: Anadolu

Baca Juga