Merasa Disusupi, Iran Tahan Akademisi Berkewarganegaraan Ganda

Kantor berita Iran, IRNA, melansir pekan lalu bahwa otoritas negara Syiah tersebut telah menahan seorang ahli populasi yang berbasis di Australia dengan tuduhan akademisi itu telah mencoba “menyusup” ke institusi-institusi/lembaga negara di Iran.

Meimanat Hosseini-Chavoshi, akademisi Melbourne University

SALAM-ONLINE: Iran telah menahan seorang akademisi berkewarganegaraan ganda (Iran dan Australia) yang berbasis di negara Kangguru itu dengan tuduhan mencoba “menyusup” ke institusi negara Iran, kantor berita IRNA melaporkan.

Akademisi itu, seorang perempuan bernama Meimanat Hosseini-Chavoshi, ditahan saat dia meninggalkan Iran, Middle East Monitor (MEMO) melansir dari IRNA, Ahad (9/12).

Menurut situs University of Melbourne, Hosseini-Chavoshi adalah seorang ahli populasi. Ia berafiliasi dengan Melbourne School of Population and Global Health.

Seorang juru bicara University of Melbourne mengatakan pekan lalu bahwa laporan penahanan Dr Hosseini-Chavoshi “sangat memprihatinkan”.

Kontrol populasi telah menjadi isu sensitif di Iran sejak Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei mengeluarkan dekrit pada 2014 terkait hal itu. Isi dekrit menyerukan peningkatan populasi jumlah penduduk setelah beberapa dekade kebijakan pengetatan kelahiran dipromosikan oleh negara tersebut.

Pada Oktober 2018 lalu, Khamenei menyerukan peningkatan terhadap upaya memerangi “infiltrasi musuh” ketika ketegangan meningkat dengan Amerika Serikat setelah Washington menarik diri dari kesepakatan nuklir dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.

Ditanya tentang laporan bahwa beberapa ahli yang mengadvokasi pembatasan populasi telah ditangkap, juru bicara pengadilan Gholamhossein Mohseni Ejei mengungkapkan pada wartawan bahwa satu orang telah ditangkap dalam hal ini.

Baca Juga

“Dan tiga atau empat orang sedang dicari,” situs berita yudisial Mizan melaporkan. Ejei tidak memberikan rincian lebih lanjut.

“Semua orang tahu bahwa musuh sedang mencoba menyusup ke badan negara … dan mempengaruhi pengambilan keputusan,” kata Ejei. “Agen-agen intelijen asing berada di belakang banyak institusi (akademis) … Tapi beberapa orang yang bekerja di sana mungkin tidak sadar akan badan-badan intelijen ini,” ujarnya.

IRNA melansir pekan lalu, ada laporan bahwa pihak berwenang telah menahan seorang ahli populasi yang berbasis di Australia dengan tuduhan bahwa dia telah mencoba “menyusup” ke institusi-institusi/lembaga negara di Iran.

IRNA mengutip harian garis keras Kayhan menyebut Hosseini-Chavoshi—yang dilaporkan memiliki kewarganegaraan ganda, Australia dan Iran—ditahan oleh pasukan keamanan ketika ia hendak meninggalkan Iran. IRNA mengatakan Hosseini-Chavoshi belum memiliki pengacara.

Reuters melaporkan pada 2017 bahwa Pengawal Revolusi Iran telah menangkap setidaknya 30 warga negara ganda dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar atas tuduhan spionase. Di antara mereka yang ditahan adalah pekerja bantuan Inggris-Iran, Nazanin Zaghari-Ratcliffe, seorang manajer proyek dari Thomson Reuters Foundation.

Iran tidak mengakui kewarganegaraan ganda dan tidak secara rutin mengumumkan penangkapan atau dakwaan terhadap warga negara ganda, yang haknya atas bantuan konsuler diabadikan dalam Konvensi Wina. (mus)

Sumber: MEMO

Baca Juga