ACT DIY dan UII Berangkatkan Truk Kemanusiaan ke Banten & Lampung
Untuk kesekian kalinya ACT DIY dan UII memberangkatkan bantuan kemanusiaan untuk para korban terdampak bencana. Kali ini ACT bersama UII berangkatkan truk kemanusiaan tahap 1 ke Banten dan Lampung.
YOGYAKARTA (SALAM-ONLINE): Upaya penanganan tanggap darurat untuk korban tsunami Selat Sunda terus dikerahkan, seiring dengan tingginya kepedulian masyarakat Indonesia terhadap saudara sebangsa yang terdampak.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Universitas Islam Indonesia (UII) turut berikhtiar penuh memenuhi kebutuhan pengungsi dengan pengiriman bantuan logistik truk kemanusiaan.
Setelah ACT memberangkatkan sebanyak 20 truk kemanusiaan berisi logistik dan pangan pada pekan lalu dari Humanitarian Distribution Center (HDC) di Gunung Sindur, Bogor, kali ini giliran ACT DIY dan UII. ACT DIY bersama UII memberangkatkan truk kemanusiaan untuk para pengungsi di Banten dan Lampung, Senin (31/12/2018).Sebanyak 3 truk berisi pangan dan logistik diberangkatkan dari halaman Universitas Islam Indonesia. Dari halaman UII, rombongan truk tersebut menuju posko induk di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten yang dijadwalkan sampai pada Selasa (1/1/2019).
“Semoga di pengujung akhir 2018 M, kita dapat memberi bantuan terbaik untuk saudara-saudara kita di pengungsian akibat tsunami yang menerjang Selat Sunda pekan lalu,” ungkap Bagus Suryanto, Head of Partnership ACT DIY.
Dia juga memohon doa dari seluruh masyarakat Yogyakarta, agar pengiriman bantuan pangan dan logistik ini dapat berjalan lancar dan segera dinikmati oleh para pengungsi, baik di Banten maupun di Lampung.
Sementara itu, Wakil Rektor III UII, Rohidin, juga mengucap syukur alhamdulillah, setelah untuk kesekian kalinya ACT bersama UII memberangkatkan bantuan kemanusiaan untuk para terdampak bencana.
“Tidak berhenti hanya pengiriman bantuan kemanusiaan, di lokasi bencana seperti di Lombok dan Palu, UII bersama ACT juga telah membangun hunian (shelter), masjid serta sekolah untuk membantu kehidupan para pengungsi agar segera pulih,” ujarnya.
Hampir di setiap kali bencana di tanah air, UII bersama ACT DIY selalu bersama-sama dalam memberangkatkan bantuan kemanusiaan, baik di Lombok, Palu maupun saat ini ketika Tsunami menerjang Banten dan Lampung.
Selain UII ada juga mitra seperti Sushi Tei, Delmora, Masjid Margotunggal, Komunitas Pelajar Peduli dan KM FEB UMY serta komunitas serta organisasi lain yang turut peduli dampak tsunami Selat Sunda.Tsunami di Selat Sunda menyebabkan dampak yang luar biasa, setidaknya per 31 Desember 2018 tercatat 430 korban meninggal dunia, sebanyak 21.991 orang mengungsi dan 924 rumah rusak serta sekitar 159 orang saat ini belum ditemukan.
Sebagai upaya penanggulangan bencana tersebut, ACT telah mengerahkan tim kebencanaan untuk membantu evakuasi dan perawatan medis, membangun posko dan dapur umum untuk membantu distribusi bantuan bagi para pengungsi, serta pengiriman bantuan kemanusiaan untuk memastikan kebutuhan pangan dan logistik para pengungsi tercukupi. (Nasrudin, ACT DIY)