Hasil Pemungutan Suara: ‘Ya’, untuk Otonomi Muslim Filipina

Plebisit bersejarah memberikan ‘otonomi komprehensif’ kepada Muslim Moro yang tinggal di Filipina selatan.

Ketua Pembebasan Islam Moro (MILF) Al Hajj Murad Ibrahim memberikan suaranya dalam referendum yang digelar di Kota Cotabato, Filipina, pada Senin, 21 Januari 2019. Pemungutan suara diadakan di Filipina untuk meratifikasi Bangsamoro Organic Law (BOL), yang akan membentuk Daerah Otonomi Bangsamoro, sehingga memungkinkan otonomi besar bagi Muslim Moro di Mindanao. (Foto: Ahmet Furkan Mercan/Anadolu Agency)

COTABATO (SALAM-ONLINE): Hasil pemungutan suara dengan jawaban ‘Ya’ nampaknya memimpin referendum bersejarah untuk otonomi Muslim Bangsamoro yang digelar pada Senin (21/9/2019). Ini baru sebuah hasil belum resmi plebisit bersejarah tentang undang-undang yang akan memberikan “otonomi komprehensif” kepada Muslim Moro yang tinggal di Filipina selatan.

Pemungutan suara berlangsung pada Senin di provinsi Maguindanao, Lanao Del Sur dan provinsi pulau Basilan, Tawi-tawi, Sulu serta kota-kota Cotabato dan Isabela, Anadolu Agenci melaporkan, Senin (21/1).

Sementara di lima provinsi pertama terletak di dalam Wilayah Otonomi yang ada di Muslim Mindanao (ARMM). Dua kota terakhir terletak di luar wilayah tersebut.

Plebisit bertanya kepada pemilih apakah mereka ingin mengganti ARMM dengan Daerah Otonomi Bangsamoro yang baru di Muslim Mindanao (BARMM)–sejalan dengan Hukum Organik Bangsamoro (BOL)?

Menurut Dewan Canvasser Plebisit Kota Cotabato (CPBOC), penghitungan suara telah selesai di kota itu dan 36.682 suara “keluar” dari kotak suara. Sementara jumlah suara “Tidak”, mencapai 24.994.

Kota-kota Cotabato dan Isabela, yang juga akan menjadi bagian dari BARMM, dianggap daerah kritis selama kampanye.

Orang-orang di Kota Cotabato sudah mulai merayakan hasilnya meskipun jam malam sampai pagi masih berlaku.

Di provinsi Maguindanao, kubu Front Pembebasan Islam Moro (MILF), sekitar 608.000 suara menyatakan “Ya” untuk Bangsamoro Muslim di Mindanao (BOL) dan 9.000 bersuara “Tidak”. Selisihnya sangat jauh. Suara “YA” untuk Bangsamoro Muslim di Mindanao sulit dikejar.

Dilaporkan juga bahwa di ibu kota Lanao Del Sur, Marawi, hampir semua suara diberikan untuk BOL.

Penghitungan suara berlanjut

Komisi Pemilihan Filipina (Comelec) diharapkan mengumumkan hasil pemungutan suara yang menghasilkan suara untuk BOL pukul 1 malam waktu setempat (0500 GMT) pada Rabu (23/1).

Baca Juga

Dikatakan oleh komisi bahwa keterlambatan dalam mengumumkan hasil adalah karena kurangnya personel.

Carlito Galvez, Penasihat Perdamaian Presiden Filipina, menyebut plebisit BOL sebagai “latihan yang demokratis”, kata media setempat.

“Meskipun ada beberapa kekhawatiran awal, tidak ada insiden besar yang terjadi,” kata Manila, Bulletin lokal, mengutip Galvez.

Hukum Organik Bangsamoro

BOL, yang ditandatangani oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Juli 2018, akan menambah keuntungan hukum dan ekonomi umat Islam di wilayah tersebut.

Undang-undang ini akan memberikan lebih banyak otonomi pada struktur otonom yang ada di beberapa daerah di provinsi Mindanao dan pulau-pulau sekitarnya.

Dengan pengaturan baru, pemerintah Bangsamoro yang otonom akan dibentuk dan Ibu Kota BARMM berubah menjadi Cotabato. Pengadilan Hukum Islam akan dibuka di wilayah tersebut.

Otoritas regional akan diserahkan dari pemerintahan di Manila kepada pemerintah Bangsamoro.

Perairan internal di wilayah Bangsamoro akan dikelola bersama dengan pemerintah pusat. Administrasi otonom akan melakukan pengelolaan sumber energi.

Pejuang Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) dan MILF juga akan bergabung dengan pasukan penegak hukum di wilayah tersebut. (mus)

Sumber: AA

Baca Juga