Pengungsi Suriah ‘Merasa sebagai Manusia’ Tinggal di Turki

Orang-orang Suriah merasa sebagai manusia tinggal di Turki. Di saat negara-negara lain telah menutup pintu untuk mereka, Turki memberikan pendidikan kepada anak-anak Suriah, kursus kejuruan bagi para wanita dan mendukung semua warga Suriah.

Pengungsi Suriah di Turki

SANLIURFA (SALAM-ONLINE): Warga Suriah yang berlindung di Turki mengungkapkan mereka “merasa sebagai manusia” di negara tempat mereka mengungsi saat ini. Mereka berharap tentang masa depan di Turki saat ini.

Puluhan ribu pengungsi, yang kebutuhannya telah diurus oleh pemerintah Turki dan LSM negara itu selama bertahun-tahun, berdoa, perang (Suriah) segera berakhir dan mereka kembali dengan selamat ke rumah mereka, di Suriah.

Shuhaida Osman, salah seorang warga Suriah yang telah berlindung di sebuah kamp pengungsi di provinsi Sanliurfa tenggara Turki, mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) bahwa dia diselamatkan pada menit terakhir oleh Turki.

“Wanita Suriah sangat senang berada di Turki, di mana ada kehidupan. Meskipun berada di lingkungan kamp pengungsian, ​​kami berada dalam kondisi kehidupan yang sangat baik di sini,” ujar Shuhaida Osman seperti dikutip kantor berita Anadolu, Jumat (18/1).

Dia mengungkapkan, banyak warga Suriah pergi (mengungsi) ke Lebanon dan Yordania. Namun mereka tidak memiliki kenyamanan seperti yang dirasakannya di Turki. Shuhaida mengatakan, mereka sangat menderita.

“Orang-orang Suriah merasa sebagai manusia di Turki. Di saat negara-negara lain telah menutup pintu bagi kami, Turki memberikan pendidikan kepada anak-anak kami, kursus kejuruan bagi para wanita dan mendukung semua warga Suriah,” ujarnya.

Gayidah Najat, pengungsi lain yang kehilangan suami dan dua anaknya akibat serangan bom yang dilakukan oleh kelompok teror YPG/PKK di rumah mereka di kota Ayn al-Arab di Suriah utara, juga menyatakan rasa terima kasihnya. Dia menekankan bahwa satu-satunya pilihannya adalah berlindung di Turki dengan tujuh anaknya yang tersisa.

Baca Juga

“Kami tidak mungkin selamat di tengah perang, jadi harus pergi. Kami selalu mendengar semua hal baik dari warga Suriah lain yang mengungsi ke Turki sebelum kami,” kata Najat.

“(Presiden) Recep Tayyip Erdogan adalah pelindung bagi semua yang tertindas. Dia merawat kita dengan baik,” tambahnya. “Kami berharap suatu hari nanti kami akan kembali ke negara kami, dengan kenangan indah.”

Dia juga mengatakan anak-anaknya sudah bersekolah berkat Turki, salah satunya akan segera lulus.

Zaliha Badr, yang datang sebagai pengungsi lima tahun lalu setelah perjalanan panjang dan menyakitkan dari kota Ras al-Ayn, Suriah timur laut, mengatakan ia melihat Turki untuk pertama kalinya dan terbiasa dengan segala sesuatu dengan sangat cepat.

“Kami melarikan diri dari perang dan datang ke sini (Turki) tanpa mengharapkan perlakuan yang baik ini. Syukurlah, kami sangat senang di sini,” katanya.

“Ada perdamaian dan keamanan di kota-kota Suriah yang dikuasai Turki di dekat perbatasan. Kami menantikan akhir perang yang telah menghancurkan negara kami selama bertahun-tahun. Kami akan kembali,” ujar Badr.

Turki menampung lebih dari 3,5 juta pengungsi Suriah. Jumlah ini melebihi dari negara lain mana pun di dunia. (mus)

Sumber: AA

Baca Juga