JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr HM Din Syamsuddin meminta mantan Ketua MK Prof Mahfud MD agar tidak melempar isu atau menyebar fitnah yang berbahaya bagi kerukunan bangsa.
Mantan Ketum MUI ini menegaskan hal itu merespons pernyataan Mahfud MD yang menyatakan bahwa ada ulama radikal Arab Saudi membawa uang jutaan dollar untuk membantu kelompok radikal di Indonesia.
Din menilai pernyataan itu bernada tuduhan dan menciptakan keresahan di kalangan masyarakat.
“Maka sebaiknya Mahfud MD menjelaskannya dan melaporkannya ke kepolisian. Kalau tidak melaporkan maka itu sama dengan melempar isu atau menyebar fitnah yang berbahaya bagi kerukunan bangsa,” kata Din dalam pesan tertulisnya yang dibagikan untuk media, Ahad (18/8/2019).
Selain menyebut ada ulama radikal Saudi lari ke Indonesia membawa jutaan dollar USD, sebelumnya Mahfud juga membuat heboh dengan menyatakan TNI kecolongan. Mahfud menyebut TNI kecolongan karena meluluskan taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zens Allie sebagai calon perwira di Akmil Magelang yang sempat dikaitkan dengan HTI.
Namun Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa memastikan Enzo, keturunan Prancis-Indonesia yang WNI itu tetap dipertahankan di Akmil. TNI telah memberikan tes tambahan dengan alat ukur alternatif untuk Enzo dan seluruh taruna Akmil yang sedang mengikuti pendidikan.
Alat ukur itu meliputi akademik, kesehatan, jasmani, psikologi dan mentalitas ideologi.
“Kami memutuskan untuk mempertahan Enzo dan semua taruna Akademi Militer yang kami terima beberapa waktu lalu,” kata Andika dalam konferensi pers yang digelar di markas TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/). (mus)