Gerakan Wanita Hamas: Penindasan Zionis di Tengah Membisunya Dunia Internasional

Wanita Palestina membawa bendera nasional mereka dalam demonstrasi mendukung gerakan Islam Hamas (Foto: JIHAD SEQLAWI/ AFP/Getty Images)

SALAM-ONLINE: Mesin penindasan penjajah Zionis terus merendahkan rakyat Palestina dan membuat mereka menderita. Penindasan itu menentang semua prinsip, nilai dan konvensi internasional yang menjamin hak untuk melindungi warga sipil di zona konflik.

Demikian ditegaskan oleh Islamic Women’s Movement/IWM (Gerakan Perempuan Hamas-Palestina) dalam rilis yang diterima redaksi, Kamis (19/9/2019).

“Banyak warga Palestina yang menjadi korban kejahatan kematian yang dilakukan di pos pemeriksaan di kota-kota Tepi Barat. Jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan pendudukan/penjajahan Zionis terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat yang diduduki selama 2019 telah mencapai 346 orang,” ungkap IWM-Hamas.

IWM menyatakan, pembunuhan wanita muda, Alaa Wahdan (28 tahun), yang dieksekusi oleh pasukan pendudukan Zionis yang dilakukan dengan darah dingin, Rabu (18/9) kemarin di pos pemeriksaan Qalandia di utara Yerusalem (Baitul Maqdis) yang diduduki, bukanlah yang terakhir.

Baca Juga

“Ini terjadi di tengah keheningan/membisunya komunitas/dunia internasional tentang kejahatan pendudukan/penjajahan Zionis terhadap bangsa Palestina,” ungkap IWM.

“Kami mengutuk kejahatan yang bukan pertama dan tidak akan menjadi yang terakhir terhadap wanita Palestina ini selama penjajahan Zionis yang tidak bertanggung jawab di atas kekejaman itu,“ lanjut pernyataan pernyataan tersebut.

Selanjutnya, IWM mendesak Otoritas Palestina (PA) yang bertanggung jawab atas keamanan di Tepi Barat untuk melakukan langkah konkret. IWM menyatakan bahwa membunuh wanita Palestina yang dilakukan dengan sadis, tertangkap kamera dan membiarkannya mati kehabisan darah adalah “kebijakan” yang diambil oleh militer penjajah Zionis.

“Hal ini mencerminkan penjajah Zionis yang mengungkap jati diri aslinya, memperoleh kesenangan dengan membuat rakyat Palestina menderita sepanjang lebih 70 tahun terakhir,” demikian IWM. (TB M Nizar Malisy/salam)

Baca Juga