Bunuh Anak Kurdi, Teroris YPG/PKK Kuburkan Impian Bocah Berusia 11 tahun

SANLIURFA (SALAM-ONLINE): Mazlum Gunes (11) adalah seorang anak lelaki dari suku Kurdi yang tinggal di Turki. Mazlum yang memiliki impian dan bercita-cita menjadi dokter, gugur dalam serangan roket yang dilancarkan oleh kelompok teror YPG/PKK di distrik Ceylanpinar Provinsi Sanliurfa, Turki, yang berbatasan dengan Suriah, pada Jumat, 11 Oktober 2019 lalu. Ketika itu Mazlum mau membeli sepotong roti untuk keluarganya.

Dilansir dari kantor berita Anadolu, Senin (21/10), Keluarganya tenggelam dalam kepedihan dan kesedihan yang mendalam.

Ibunya mengatakan Mazlum masih kecil. Tetapi dia benar-benar anak yang cerdas dan bertanggung jawab. Mazlum membantu keluarganya bekerja di lahan pertanian mereka. Dia juga menjaga saudara lelakinya yang baru berusia enam tahun.

Zekiye Gunes, ibu Mazlum, berbicara kepada wartawan tentang anak lelakinya itu.

“Bu, aku akan memeriksa dan menyembuhkanmu, menyembuhkan rasa sakit matamu. Aku akan selalu menjagamu,” ibu yang tengah berduka itu mengulangi kata-kata Mazlum yang diungkapkan dalam mimpinya.

Kata-kata Mazlum dalam mimpi sang ibu, mengingatkannya akan impian Mazlum yang kelak ingin menjadi dokter. Namun, impian itu kini terkubur. Mazlum sudah tiada.

Sang ibu menambahkan bahwa putranya memiliki banyak teman karena kearifan dan kebaikannya.

“Mazlum adalah anak yang cerdas dan sopan. Dia berhasil dalam studinya. Gurunya sangat menyukainya,” kata sang ibu.

Baca Juga

Dengan berlinang air mata, ibu itu mengungkapkan saat hari kematian Mazlum.

“Kami mendengar ledakan. Kakak laki-laki Mazlum berlari ke arah saya dengan mengatakan, ‘Ibu, bom meledak, tetapi Mazlum pergi ke toko roti, Mazlum di luar!’ Lalu segera kami pergi mencari Mazlum,” tuturnya.

Ketika mereka keluar mencari Mazlum, ibu dan anaknya itu hanya melihat sandal Mazlum yang berlumuran darah. Seseorang membawanya ke rumah sakit. “Ketika kami tiba di rumah sakit, dia (Mazlum) sudah meninggal,” ujarnya.

Ibu yang berduka itu menekankan bahwa dia dan keluarganya adalah orang Kurdi. Anak-anaknya adalah Kurdi. “Teroris YPG/PKK tidak mewakili Kurdi, juga tidak mendukung orang-orang Kurdi,” terangnya.

Adik laki-laki Mazlum yang berusia enam tahun mengatakan bahwa dia ingin menghormati saudara lelakinya yang mati syahid itu. Karenanya, dia ingin mewujudkan impian kakaknya yang terkubur itu dengan menjadi seorang dokter kelak di kemudian hari. (mus/salam)

Sumber: Anadolu

Baca Juga