Serangan Udara Rezim Suriah Bunuh 17 Warga Sipil di Idlib
SALAM-ONLINE: Setidaknya 17 warga sipil gugur dalam serangan udara yang dilancarkan oleh rezim Basyar Asad pada Sabtu (11/1/20) di Idlib, Suriah barat laut, kata sebuah badan pertahanan sipil setempat.
Pesawat-pesawat perang rezim menargetkan pusat kota Idlib, distrik Maarrat al-Numan, Saraqib dan 11 desa di pagi hari, kata badan pertahanan sipil ‘White Helmets’.
Paling tidak tujuh orang terbunuh di pusat kota, enam di desa Binnish, empat di desa Al-Nerab, termasuk dua anak. Sementara 50 lainnya terluka.
Setelah serangan udara, tim pertahanan sipil melakukan upaya pencarian dan penyelamatan.
Turki mengumumkan Jumat (10/1) bahwa gencatan senjata baru di Idlib diguncang oleh aksi kekerasan rezim Suriah—meskipun “tindakan agresi” sudah secara resmi dilarang.
Secara terpisah pada Kamis, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan gencatan senjata di wilayah tersebut mulai berlaku pukul 2.00 malam. waktu setempat (1200GMT).
Turki dan Rusia sepakat pada September 2018 untuk menjadikan Idlib sebagai zona de-eskalasi—yang secara tegas melarang tindakan agresi.
Namun rezim Suriah dan sekutunya, secara konsisten melanggar kesepakatan gencatan senjata. Rezim dan sekutunya kerap melancarkan di dalam zona gencatan senjata tersebut, sehingga membunuh sedikitnya 1.300 warga sipil sejak perjanjian dibuat.
Zona de-eskalasi saat ini dihuni oleh sekitar empat juta warga sipil, termasuk ratusan ribu pengungsi dalam beberapa tahun terakhir.
Suriah berada dalam perang sejak Maret 2011, ketika rezim melakukan aksi kekerasan dan brutal saat menghadapi unjuk rasa rakyat yang menginginkan perubahan di Suriah.
Sejak itu hingga saat ini, antara 400-500 ribu orang telah terbunuh dan lebih dari 10 juta lainnya mengungsi, menurut pejabat PBB. (mus)
Sumber: Anadolu