Anggota Parlemen Iran: 50 Tewas di Qom karena Virus Corona, Versi Pemerintah 12 Orang

Sebelumnya, anggota parlemen Iran mengklaim 50 orang meninggal karena Virus Corona di kota Qom utara selama 2 pekan terakhir.

SALAM-ONLINE: Iran pada Senin (24/2/20) membantah klaim bahwa setidaknya 50 orang meninggal karena Virus Corona di kota utara Qom.

Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pemerintah, juru bicara pemerintah Ali Rabiei mengatakan klaim bahwa 50 orang tewas akibat Kovid-19 di Qom “adalah kebohongan”. Menurut Rabiei, informasi itu “tidak mencerminkan kebenaran”.

Berita tewasnya 50 orang di Iran akibat Virus Corona itu mencuat setelah anggota parlemen Iran Ahmad Amiriabadi Farahani mengatakan setidaknya 50 orang meninggal akibat virus tersebut di Qom selama dua pekan terakhir, menurut kantor berita semi-resmi, ILNA, negara itu.

Farahani mengatakan tidak ada peralatan medis yang memadai di wilayah itu. Dia juga menyatakan, petugas medis di Qom menangani pasien yang terinfeksi tanpa mengenakan alat pelindung virus.

Banyak apotek bahkan tidak memiliki persediaan masker, tambahnya.

Baca Juga

Sebelumnya pada Senin (24/2), televisi pemerintah Iran mengumumkan bahwa jumlah kematian akibat Virus Corona di negara itu bertambah menjadi 12 orang dengan 47 kasus yang terkonfirmasi.

Turki pada Ahad (23/2) untuk sementara menutup perbatasannya dengan Iran. Turki juga menghentikan penerbangan dari Iran untuk mencegah penyebaran virus.

Di Cina, pusat virus, jumlah kematian akibat wabah maut itu telah mencapai 2.592 orang.. Lebih dari 77.000 kasus telah terkonfirmasi.

Menyusul penyebaran virus secara global, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan internasional. (mus)

Anadolu Agency

Baca Juga