Turki Patuhi Gencatan Senjata Selama Rezim Suriah & Sekutunya Lakukan Hal yang Sama

Turki akan membalas lebih gencar serangan jika posnya diserang rezim Suriah. Presiden Erdogan mengatakan Turki akan mematuhi gencatan senjata di Idlib, Suriah selama rezim dan sekutunya melakukan hal yang sama.

Presiden Recep Tayyip Erdogan

SALAM-ONLINE: Turki akan membalas serangan jika pos pengamatannya di provinsi barat laut Suriah, Idlib, jadi sasaran, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan, Rabu (11/3/20).

Erdogan mengatakan gencatan senjata pekan lalu tercapai setelah serangan militer Turki di sana memberikan kesempatan kepada warga Suriah di Idlib untuk hidup bebas dari ancaman. Erdogan juga menegaskan bahwa Turki mengamati dengan cermat perkembangan di lapangan.

“Turki akan mematuhi kesepakatan gencatan senjata selama rezim Asad dan sekutunya melakukan hal yang sama,” ujarnya, menekankan.

“Turki akan melakukan lebih dari sekadar pembalasan jika pos pengamatannya di Idlib menjadi sasaran,” ujar Erdogan pada pertemuan para wakil Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di ibu kota Ankara, Rabu (11/3), dilansir dari kantor berita Anadolu.

Turki melancarkan Operasi Musim Semi sejak 27 Februari lalu di wilayah tersebut setelah setidaknya 34 tentara Turki gugur dalam serangan udara rezim Asad di Idlib dukungan Rusia—yang telah berulang kali melanggar gencatan senjata sebelumnya.

Baca Juga

Di bawah kesepakatan 2018 dengan Rusia, pasukan Turki berada di Idlib untuk melindungi warga sipil dari serangan rezim serta kelompok-kelompok teroris dukungan Iran dan Rusia.

Erdogan mengatakan gencatan senjata pekan lalu di Idlib tercapai setelah serangan militer Turki di sana memberikan penduduk Idlib kesempatan untuk hidup bebas dari ancaman. Erdogan juga menegaskan bahwa Turki mengamati dengan cermat perkembangan di lapangan.

“Kami sedang memantau penyebaran pasukan rezim Asad dan sekutunya di dekat garis gencatan senjata,” katanya.

Di bawah kesepakatan gencatan senjata di Idlib, yang terletak tepat di selatan perbatasan Turki, semua kegiatan militer akan berakhir di sana, bersamaan dengan pembentukan koridor keamanan 6 kilometer (3,7 mil) di utara dan selatan jalan raya utama M4.

Patroli gabungan Turki-Rusia juga akan dimulai pada 15 Maret di sepanjang jalan raya dari permukiman Trumba—2 km (1,2 mil) di sebelah barat Saraqib—ke permukiman Ain al-Havr, berdasarkan kesepakatan. (mus)

Baca Juga