Pejabat Tinggi Amerika Bertemu Petinggi Taliban di Qatar

SALAM-ONLINE: Pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) bertemu dengan para pemimpin Taliban Afghanistan di ibu kota Qatar, Doha. “Kedua pihak membahas implementasi perjanjian damai yang ditandatangani antara Washington dan Taliban pada Februari lalu,” kata juru bicara biro politik Taliban di Qatar, Suhail Shaheen, Selasa (14/4/20).

Menurut Shaheen, delegasi Taliban yang dipimpin oleh wakil ketua dan kepala biro politik kelompok tersebut, Mullah Baradar, bertemu pada Senin (13/4) malam dengan Perwakilan Khusus AS untuk rekonsiliasi Afghanistan, Zalmay Khalilzad dan komandan tertinggi AS di Afghanistan, Jenderal Scott Miller.

Pertemuan itu sendiri difasilitasi oleh Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri Qatar, Abdulrahman Al-Thani.

“Mereka membicarakan mengenai implementasi penuh perjanjian serta penundaan pembebasan tahanan,” kata Shaheen.

Shaheen menambahkan, pelanggaran perjanjian dan masalah lainnya termasuk cara untuk pengimplementasian secara penuh, juga dibahas.

Pada Senin (13/4), Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan singkat bahwa Khalilzad akan bertemu perwakilan Taliban untuk membahas keberatan (penolakan) saat ini dalam pengimplementasian Perjanjian antara AS dengan Taliban.

Pada 5 April lalu, Taliban mengancam untuk melanjutkan serangan berskala penuh jika perjanjian damai di Doha tidak dihormati.

“Kami menghormati perjanjian damai. Namun, pihak Amerika dan pendukung militer internal dan eksternal mereka telah menargetkan warga sipil dan pusat-pusat Taliban yang bahkan tidak berada di wilayah (zona) perang,” kata kelompok itu.

Taliban juga menyatakan bahwa proses pembebasan 5.000 tahanan tertunda disebabkan argumen yang tidak dapat dipertahankan.

Baca Juga

Pada 7 April, Taliban mengumumkan bahwa kelompok itu menarik tim teknis mereka dari pembicaraan pertukaran tahanan dengan rezim Kabul.

Tapi pada Jum’at (10/4) Gen Miller bertemu dengan pimpinan Taliban di Qatar untuk mendiskusikan perihal keberatan mereka.

Selepas pertemuan, pada Ahad (12/4), Taliban membebaskan 20 tahanan pemerintah dan menyerahkan mereka ke Komite Internasional Palang Merah di selatan provinsi Kandahar.

Merespons pembebasan tahanan tersebut, pemerintah Afghanistan juga membebaskan lebih dari 100 tahanan di pihak Taliban. Dengan pembebasan itu, maka jumlah pejuang Taliban yang dibebaskan oleh pemerintah Afghanistan menjadi lebih dari 300 orang.

Taliban telah meminta pembebasan terhadap 5.000 pejuang mereka, sebagai ganti dari pembebasan 1.000 tawanan, termasuk pegawai pemerintah Afghanistan dan personel keamanan.

Meskipun demikian, rezim Kabul menuntut pembebasan mereka (pejuang Taliban) dilakukan secara bertahap bersamaan dengan pembicaraan intra-Afghanistan dan gencatan senjata. (M Nizar Malisi)

Sumber: Anadolu

Baca Juga