Ini Upaya Uni Emirat Arab dalam Menangani Pandemi Covid-19

SALAM-ONLINE: Uni Emirat Arab (UEA) akan mengizinkan penerbangan transit untuk melewati bandara internasional Abu Dhabi, Dubai dan Sharjah dalam beberapa hari mendatang sebagai langkah positif menuju pemulihan situasi ke arah normal secara bertahap.

“Kebijakan pembatasan sementara untuk masuk dan keluar dari Abu Dhabi mencerminkan upaya mengurangi penyebaran COVID-19 secara lebih lanjut sekaligus memastikan keberhasilan kampanye pengujian secara massal di kota ini,” kata Kepala Departemen Kesehatan Abu Dhabi yang diterima redaksi, Sabtu (6/6/2020).

Abu Dhabi telah mengumumkan pelonggaran pembatasan restoran di luar mall, pantai, hotel dan museum, dengan kapasitas pengunjung dibatasi hingga 40 persen. Dubai sepenuhnya membuka kembali pusat perbelanjaan pada Rabu (3/6/20) lalu.

“Semua mal dan bisnis sektor swasta diizinkan beroperasi dengan kapasitas 100 persen untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua bulan,” demikian siaran pers dari pemerintah UEA.

UEA juga telah memberikan sumbangan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berupa alat tes PCR Covid-19 senilai 10 juta USD yang cukup untuk dilakukan terhadap 500.000 orang.

Dikatakan, Komite Konsultasi Politik Bersama UEA-Mesir ke-4 digelar pada 4 Juni lalu. Pada kesempatan itu para pejabat tinggi kedua negara membahas perkembangan terbaru dari Covid-19.

“Kedua pihak menegaskan pentingnya saling bertukar pengalaman terbaik masing-masing dalam sektor kesehatan, keamanan pangan dan pendidikan dalam menghadapi pandemik,”  lanjut siaran pers pemerintah UEA.

Selanjutnya, UEA terus mengintensifkan upaya peningkatan ketahanan pangan dan produksi pertanian lokal.

“Terus dilakukan upaya mendorong petani lokal untuk menggunakan teknologi baru dan memperluas jaringan ekspor produk ke lebih dari 60 negara,” bunyi siaran pers tersebut.

Untuk membantu UEA dalam mengatasi kendala impor makanan dan pasokan medis, Abu Dhabi Ports Co akan mulai mengoperasikan perusahaan pengiriman baru bulan ini.

Baca Juga

Selain itu, Rumah Sakit Lapangan Al-Razeen di Abu Dhabi, yang didirikan dalam sembilan hari dan akan difungsikan selama 10 tahun, menjadi perhatian media di India dan Pakistan. Pasalnya, mayoritas pasien di rumah sakit itu berasal dari kedua negara. Media di sana mengakui kualitas perawatan pasien dan fasilitas yang sangat baik di rumah sakit tersebut.

Tak sampai di situ, UEA juga telah mengirim bantuan kemanusiaan pekan ini ke Grozny dan Dagestan, Rusia, selain ke Madagaskar dan Kuba. Dengan upaya ini, bantuan UEA pun meningkat. Total bantuan UEA dalam penanganan Covid-19 ini meningkat menjadi 708 metrik ton terhadap 62 negara yang membutuhkan. Selain itu, dukungan juga diberikan kepada lebih dari 708.000 profesional medis yang sedang bekerja.

Menteri Negara UEA, H.E Zaki Nusseibeh mengatakan, tak ada keraguan bahwa pandemi Virus Corona telah menghadirkan tantangan serius bagi kemanusiaan.

“Kita harus memastikan bahwa ini merupakan hakikat dari kemanusiaan kita, nilai-nilai kerja sama, kasih sayang dan kreativitas yang senantiasa menjadi inti dari respons kita terhadap krisis ini,” kata Nusseibeh.

Menurutnya, upaya ini telah menghubungkan kemanusiaan kita bersama melalui budaya yang merupakan salah satu cara terbaik untuk melakukan hal tersebut.

“Seperti yang dikatakan oleh seorang duta besar UEA dalam simposium, ‘Adalah tugas kita untuk menggapai hati dan pikiran warga di negara tempat kita berada’,” terangnya.

Sementara Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP), David Beasley menyambut positif upaya-upaya yang telah dilakukan UEA. Beasley mengatakan, jembatan udara UAE-WFP sedang beraksi. Dia mengungkapkan, pihaknya beruntung dan telah menyambut pesawat C17 yang tiba di Accra.

“Ini adalah bukti dukungan luar biasa dari UEA dalam membantu WFP untuk mengangkut pasokan medis Covid-19 di seluruh dunia. Kepada rakyat dan pemimpin UEA, Mohammed bin Zayed, saudaraku yang terkasih, terima kasih atas kebaikan hati Anda dalam membantu menyelamatkan hidup banyak orang,” ucap Beasley. (S)

Baca Juga