Soal RUU HIP, Pemuda Dewan Da’wah Seru Elemen Umat Kawal Maklumat MUI
SALAM-ONLINE: Ketua Umum Pemuda Dewan Da’wah Islamiyyah Indonesia (DDII), Dade Rubai, M.Pd, menyerukan kepada seluruh elemen umat Islam wabil khusus ormas kepemudaan untuk mengawal maklumat Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
“Melalui webinar ini kita tegaskan ‘Gerakan Mengawal Maklumat MUI’. Ini yang harus kita gaungkan sekarang oleh kita semua. Dengan gerakan mengawal maklumat MUI ini, kita gentarkan PKI musuh NKRI (hengkang) pontang-panting dari negeri ini,” tegas Dade Rubai.
Seruan itu diungkapkannya saat tampil sebagai salah narasumber dalam kegiatan webinar Pemuda Dewan Da’wah Pusat bertajuk: “Menyikapi Maklimat MUI tentang RUU HIP dan Neo-Komunisme”, Sabtu, 28 Syawwal 1441 H/20 Juni 2020 M.
Dalam kesempatan itu Dade juga menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya kepada MUI yang telah tampil kembali menjadi lokomotif perjuangan umat. Sikap MUI yang mengeluarkan maklumat terkait RUU HIP dalam pandangannya telah memberikan angin segar bagi pergerakan perjuangan umat.
“Terus terang kami menjadi bangga dengan MUI, dan lebih percaya diri sebagai seorang Muslim memiliki lembaga MUI. Setelah MUI diam dari beberapa undang-undang kontroversial seperti UU KPK, minerba, penangan Covid-19, tetapi kini dalam soal RUU HIP, MUI muncul bersikap dengan tegas,” ujarnya.
Dade mengapresiasi, bahwa sikap tegas MUI ini sungguh merupakan angin segar bagi masyarakat, khususnya umat Islam sehingga kembali dapat menggerakkan ruhul jihad membela agama, negara, khususnya NKRI.
Namun dia menyayangkan anggota parlemen yang tidak memiliki sensitivitas di tengah kondisi bangsa yang terengah-engah menghadapi pandemi Covid-19, lalu bisa-bisanya membahas RUU kontroversi yang sangat berbahaya dan mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara.
“Ini menunjukkan anggota parlemen kita dipenuhi praktik oligarki dan pragmatisme. Saya khawatir jangan-jangan para anggota legislatif kita ini juga menjadi korban (buta) sejarah,” ujarnya, prihatin.
Kritikan juga dilayangkan kepada Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP). Mahasiswa yang tengah menyelesaikan program doktoralnya ini menilai lembaga “Pengawal Pancasila” itu lebih sering membuat pernyataan kontroversial terhadap negara dan Pancasila sehingga terdengar bising di masyarakat ketimbang mengawal dari rongrongan pengkhianat bangsa.
Selain besaran gaji bombastis yang menunjukkan nilai yang tidak punya hati, menurutnya, ujaran kontroversial BPIP yang terakhir justru diucapkan ketuanya sendiri saat mengatakan, “Musuh terbesar Pancasila adalah Agama.”
Terakhir Dade mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus waspada mengawal maklumat MUI ini. Dan Pemuda Dewan Da’wah akan terus berkoordinasi dengan segenap organisasi kepemudaan lainnya, menjadi pelopor dalam rangka menggaungkan Gerakan Mengawal Maklumat MUI.
Acara webinar Pemuda Dewan Da’wah berlangsung sukses, dengan menghadirkan Sekjen MUI Pusat Buya KH Dr Anwar Abbas sebagai keynote speaker dan para pembicara: Prof Asep Warlan Yusuf, SH, MH (Guru Besar Fakultas Hukum Unpar), Ahmad Syaikhu, SE (Anggota Fraksi PKS), Hadi Nur Ramadhan serta Ketua Umum Pemuda Dewan Da’wah, Dade Rubai.
Webinar dipandu oleh sekjen Pemuda Dewan Da’wah, M. Rizki Zulkarnaen sebagai moderator.
(Laporan Imanuddin Kamil, Divisi Humas dan Kebijakan Publik Pemuda Dewan Da’wah Pusat)