Presidium BMOIWI: Negara Wajib Menjaga Generasi dari Kerusakan Moral
SALAM-ONLINE.COM: Presidium Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI) Dr Sabriati Aziz, M.Pd menyebutkan ada tiga hal yang menjadi benteng pertahanan utama untuk menjaga generasi sehingga pengokohan jati diri keluarga dapat tercapai.
“Keluarga tentunya perlu dibentengi, sehingga generasi kita terlindung dari hal-hal yang merusak. Tiga penjaga benteng ini ialah negara, masyarakat dan juga keluarga,” jelasnya dalam Webinar kedua jelang Munas V(irtual) Hidayatullah (29-31 Oktober 2020) bertema “Mengokohkan Jatidiri Keluarga Sebagai Basis Peradaban Islam”, Sabtu (19/9/20) sebagaimana siaran pers Panitia Munas V(irtual) Hidayatullah kepada media di Jakarta, Ahad (20/09/2020).
Sabriati mengutip sebuah hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengenai kenapa negara menjadi alasan perlindungan generasi: “Sesungguhnya imam itu laksana perisai, tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung denganya,” (HR. Muslim).”
Ia mengatakan kewajiban sebuah negara ialah sebagai penjaga benteng dari serangan-serangan yang menyebabkan generasi khususnya kehilangan jati dirinya.
“Tentunya negara mempunyai kewajiban sebagai penjaga gerbang, penjaga utama generasi kita dari serangan-serangan yang dapat merusak moral mereka, sebagaimana hadits Nabi yang saya sebutkan tadi,” ucapnya.
Selain negara, masyarakat juga mempunyai kewajiban untuk menjaga generasi kita. Sabriati mengatakan bahwa kurangnya kepekaan masyarakat dalam melakukan amar ma’ruf nahi munkar dapat menyebabkan adanya kerusakan moral di masyarakat dan hal tersebut dapat menenggelamkan mereka sendiri.
“Suatu komunitas masyarakat jika mengabaikan atau membiarkan begitu saja hal-hal yang dapat merusak generasi dan tidak melakukan amalan amar ma’ruf nahi munkar, maka bisa jadi mereka akan semakin tenggelam dalam kerusakan moral,” jelas Sabriati.
Selain negara yang menjadi benteng utama dan juga masyarakat, keluarga juga mempunyai kewajiban menjaga generasi bangsa. Bahkan keluarga menjadi madrasah pertama bagi generasi bangsa ini. Dengan banyaknya pihak yang ingin merusak generasi bangsa, seperti maraknya tersebar situs porno, usaha mereka melegalkan LGBT, penjualan narkoba yang mengincar usia usia remaja.
Tentunya hal ini menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi keluarga. Maka menurut Sabriati setidaknya para keluarga mendidik generasi untuk beriman serta bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Dengan banyaknya hal yang dapat merusak generasi, keluarga mempunyai pekerjaan rumah yang berat. Setidaknya para keluarga mengajari generasi kita untuk beriman serta bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu mengajarkan mereka tentang adab, zikir, ilmu dan hal-hal dasar yang dapat melindungi mereka,” pungkasnya. []