Viral, Mahfud MD: Pemimpin Kalau Sudah tak Dipercaya Masyarakat, Mundur!

SALAM-ONLINE.COM: Pernyataan Mahfud MD dua tahun lalu kini sedang viral. Dalam acara puncak HUT ke-10 tvOne ’10 Tahun Mengawal NKRI’ bertema ‘Memelihara Persatuan di Tahun Politik’, 14 Februari 2018, yang dihadiri sejumlah tokoh nasional dan pejabat publik, Mahfud MD menjadi salah seorang pembicara.

Pernyataan Mahfud MD yang menyinggung soal korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) dan pemimpin mundur karena ketidakadilan itu kini tengah viral. Menurut Mahfud, yang tentu saja saat itu belum menjadi Menkopolhukamnya Joko Widodo, di bidang penegakan hukum masyarakat selama ini lebih banyak berbicara mengenai prosedur-prosedurnya untuk saling mencurangi, saling melanggar hukum. “Misalnya kata si A, pasal sekian KPK itu salah. Kata yang satunya lagi enggak.”

Kata yang lain KPK itu benar, dasarnya undang-undang ini. Sama-sama ada undang-undangnya, sama-sama ada pasalnya, mengaku sama-sama benar sehingga pada akhirnya perang opini.

Mahfud melanjutkan, ada yang hilang di sini bahwa penegakan hukum itu harus didasarkan pada etika. Kita dahulu banyak korupsi dan kolusi karena hukum itu hanya dipandang sebagai pasal-pasal.

“Siapa yang paling mampu menekan menggunakan pasal, menggalang opini, dialah yang menang. Maka dulu di zaman orde baru sering sekali orang sudah melanggar hukum, itu tidak tahu malu.”

Orang sudah diduga korupsi, ujarnya, masih berbicara dan berpidato anti korupsi. Makanya banyak KKN di zaman Orba. Nah, kata Mahfud, maka kita tahun 2000 membuat dua Ketetapan MPR bahwa hukum itu tidak cukup untuk menegakkan hukum dan keadilan. Hukum dalam arti pasal undang-undang, tetapi juga etika. Maka kita membuat etika kehidupan berbangsa, orang tidak harus hanya berlindung di balik pasal-pasal. Tapi ada etika yang harus ditaati.

“Kalau sudah mendapat cemoohan masyarakat, ini kata TAP MPR nomor 6 tahun 2000: Seorang pemimpin kalau sudah tidak dipercaya oleh masyarakat, kebijakannya dicurigai menimbulkan kontroversi, enggak usah berdasar, menurut hukum, ‘Saya belum salah.’ Tidak bisa begitu, mundur! Kata TAP MPR ini, mundur, kalau Anda sudah tidak dipercaya oleh masyarakat!” tegas Mahfud MD.

Terakhir, Mahfud MD menyinggung hancurnya suatu negara karena dipimpin secara zalim dan tidak adil.

Baca Juga

“Menurut sejarah, kata Pak Amien Rais tadi ya, negara itu kan hancur karena ketidakadilan,” ucapnya.

Mahfud mengutip perkataan Ibnu Taimiyah yang bersumber dari Sayyidina Ali Radhiyallahu ‘anhu, “Akan kuat suatu negara itu kalau dipimpin dengan adil, tak peduli yang memimpin itu kafir atau tidak. Akan hancur suatu negara yang dipimpin secara zalim dan tidak adil, tidak peduli, pemimpin itu Muslim atau tidak.”

Jd di sini, kata Mahfud, tegaknya keadilan. Selamatnya negara itu karena tegaknya keadilan.

“Ini saya bicara soal keadilan. Negara itu akan berjalan dengan baik kalau diperintah dengan adil. Yang penting di sini adalah keadilan kalau negara ini ingin selamat,” pungkasnya.

Berikut pernyataan lengkap Mahfud MD di tvOne, 14 Februari 2018:

(mus)

Baca Juga