Konferensi Internasional Pertama tentang Bakat & Kreativitas Digelar di Saudi
SALAM-ONLINE.COM: Riyadh, Arab Saudi, menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Pertama tentang Bakat dan Kreativitas pada Ahad, 8 November 2020 di sela-sela G20. Acara yang berlangsung selama dua hari ini akan membantu mengembangkan sumber daya manusia anak muda yang berbakat, kreatif dan inovatif untuk menghadapi perkembangan dan tantangan global.
Para ahli berkumpul membahas masa depan inovasi, kewirausahaan dan kemanusiaan di Konferensi Internasional Pertama tentang Bakat dan Kreativitas ini di Riyadh, Arab Saudi. Sebanyak 17 pembicara akan mempresentasikan visi mereka selama dua hari yang diselenggarakan oleh King Abdul Aziz and His Companions Foundation for Giftedness and Creative (Mawhiba) dan Sekretariat G20 Saudi sebagai bagian dari Program Konferensi Internasional untuk menghormati tahun Kepresidenan G20 Saudi 2020.
Di antara pembicara adalah Menteri Energi Saudi Pangeran Abdul Aziz bin Salman dan Menteri Pendidikan Dr. Hamad bin Mohammed Al-Sheikh.
Konferensi ini akan mempertemukan tokoh-tokoh terkemuka di bidangnya masing-masing untuk membahas masa depan dunia dan mempresentasikan visi mereka dalam memanfaatkan revolusi digital secara maksimal.
Gubernur Riyadh Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdul Aziz akan meresmikan konferensi pada 8 November mewakili Raja Salman Salman bin Abdul Aziz.
Dua sesi akan diadakan pada setiap hari dengan topik yang berbeda. Sesi pertama berjudul: “Membayangkan masa depan-Memberdayakan kemampuan anak muda yang berbakat dan kreatif untuk membentuk prospek masa depan baru”.
Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta H. Fore akan menghadiri sesi pertama dimana Prof. Michio Kaku, Neil deGrasse Tyson dan Gerd Leonhard akan menjadi pembicara utama.
Kaku adalah profesor fisika teoretis tamu di Universitas Princeton dan Universitas New York. Ia juga seorang futuris, yang telah menulis lebih dari 70 artikel ilmiah. Sementara Tyson dikenal sebagai seorang astrofisikawan dan pembawa acara serial TV berbasis sains. Karya penelitiannya terutama berfokus pada kosmologi fisik, evolusi bintang, galaksi dan astronomi galaksi.
Leonhard adalah seorang futuris Eropa dan penulis yang mengkhususkan diri dalam debat antara kemanusiaan dan teknologi. Ia juga dikenal sebagai analis media digital yang menulis buku berjudul “Teknologi vs Kemanusiaan”.
Sesi kedua di hari pertama bertajuk “Bagaimana dunia digital akan mengubah identitas masa depan?” Presiden Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA), Dr Abdullah bin Sharaf Al-Ghamdi, akan berpartisipasi dalam sesi ini bersama Eng. Nadhmi Al-Nasr, CEO NEO; Anthony Saltico, Wakil Presiden pendidikan dunia di Microsoft, dan Hong-Eng Koh, kepala ilmuwan industri pemerintahan global di Huawei Technologies Co, Ltd.
Sesi pertama di hari kedua bertajuk “Masa depan inovasi dan kewirausahaan”, akan dihadiri Jonas Kjellberg, Co-Founder Skype.
Adam Cheyer, salah satu pendiri dan VP Engineering di Viv Labs, Esther Wojcicki, wakil dari Creative Commons, Andreas Weigend, mantan kepala ilmuwan Amazon.com juga akan menghadiri sesi tersebut.
Sesi terakhir bertajuk “Bagaimana visi global membentuk masa depan umat manusia”, akan dihadiri oleh Sally Krisel, mantan Presiden Dewan Direksi NAGC, dan Lianne Hoogeveen, Presiden European Council for High Ability.
Peserta lainnya adalah Noriah Mohd Ishak, mantan Presiden Pusat PERMATA Pintar `UKM, dan Andreas Schleicher, Direktur Pendidikan dan Keterampilan pada Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
Sekretaris Jenderal Mawhiba, Dr Saud bin Saeed Al-Mathami, mengatakan konferensi tersebut adalah pesan dari Arab Saudi kepada dunia. “Konferensi ini meramalkan masa depan dan meningkatkan kepemimpinan global Arab Saudi dalam mengembangkan pemuda berbakat dan kreatif,” katanya. Acara ini, lanjutnya, berupaya untuk mengeksplorasi cakrawala baru sekaligus memanfaatkan peluang yang ada di masa depan.
Al-Mathami mengatakan konferensi tersebut berupaya menjadi platform global untuk komunikasi virtual, menyatukan para ahli, pemimpin dan pembuat kebijakan untuk mendukung dan memberdayakan para pemuda berbakat, kreatif dan inovatif dari berbagai belahan dunia.
Para peserta akan membahas masa depan sains dan teknologi, serta cara para talent kreatif dengan menggunakan sarana modern sekaligus menyoroti peran realitas virtual dalam menghadapi krisis dan tantangan global.
Al-Mathami mengatakan konferensi itu akan membahas masa depan realitas virtual dan dampaknya terhadap perkembangan manusia.
“Ini juga membantu memperluas cakupan kerja sama internasional melalui kemitraan yang efektif dalam mengembangkan sumber daya manusia dari kaum muda yang berbakat, kreatif dan inovatif untuk menghadapi perkembangan dan tantangan global.”
Dia juga menjelaskan tentang beberapa inisiatif regional dan global dalam mensponsori para talent berbakat yang akan diumumkan selama konferensi.
“Ini juga akan membahas praktik global terkemuka yang digunakan dalam mengidentifikasi dan mengembangkan keterampilan pemuda berbakat. Siswa Mawhiba yang berbakat akan memoderasi diskusi panel dan sesi konferensi lainnya,”
Mawhiba dinilai sebagai lembaga pertama di dunia yang khusus berupaya menemukan, merawat dan memberdayakan bakat. Sejauh ini, lembaga ini telah berhasil menemukan dan merawat lebih dari 161.000 siswa berbakat di Arab Saudi dan terus memperluas cakupannya ke negara lain.
Lembaga ini juga telah mencatat kesuksesan, dengan meraih 384 kemenangan kualitatif dalam berbagai kompetisi ilmiah orisinil di dunia internasional. (S)