AS: Cina Lakukan Pembantaian Sistematis terhadap Muslim Uighur

Mike Pompeo

SALAM-ONLINE.COM: Menlu AS Mike Pompeo menyatakan Cina melakukan genosida (pembantaian/pembersihan etnis) dan “kejahatan kemanusiaan” secara sistematis terhadap Muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya di wilayah otonomi Xinjiang.

Dia memuji AS yang telah memimpin dunia untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku pelanggaran hak asasi manusia yang paling keji. Pompeo mengatakan hal ini satu hari sebelum Presiden terpilih Joe Biden dilantik.

“AS mendokumentasikan yang telah dilakukan Cina di Xinjiang sejak Maret 2017. Otoritas Cina setempat meningkatkan penindasan mereka terhadap Uighur dan anggota kelompok etnis minoritas lainnya, termasuk etnis Kazakh dan etnis Kirgiz,” kata Pompeo, Selasa (19/1/2021), demikian dikutip Kantor Berita Anadolu.

“Setelah mengamati dengan cermat fakta-fakta yang ada, saya memastikan bahwa setidaknya sejak Maret 2017, Republik Rakyat Cina (RRC), di bawah arahan dan kendali Partai Komunis Cina (PKC), telah melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap sebagian besar Muslim Uighur dan anggota kelompok etnis minoritas lainnya di Xinjiang,” ungkapnya.

Menurut Pompeo, kejahatan kemanusiaan itu termasuk pemenjaraan sewenang-wenang, perampasan kebebasan fisik, penyiksaan, kerja paksa dan pembatasan kebebasan beragama.

Baca Juga

“Saya yakin genosida ini sedang berlangsung, dan kami melihat upaya sistematis untuk menghancurkan Uighur yang dilakukan oleh negara partai (Komunis) Cina,” ujarnya.

Pompeo menuntut Cina segera membebaskan mereka yang ditahan, menghentikan sistem penawanan (pengasingan), kamp penahanan, tahanan rumah dan kerja paksa. Dia juga mengatakan Cina harus menghentikan langkah-langkah pengendalian populasi yang memaksa, aborsi paksa, pemisahan anak-anak dari keluarga mereka dan mengakhiri semua penyiksaan dan pelecehan di tempat-tempat penahanan.

Wilayah Xinjiang dihuni oleh sekitar 11 juta Muslim Uighur. Di antaranya terdapat Kelompok etnis Muslim Turki, yang membentuk sekitar 45% dari populasi Xinjiang. Pihak penjajah Cina di Xinjiang—wilayah yang semula merupakan tanah air Muslim Uighur—telah melakukan diskriminasi keyakinan (akidah Islam), budaya dan ekonomi.

Lebih dari 1 juta orang, atau sekitar 7% dari populasi Muslim di Xinjiang, telah ditahan dalam jaringan kamp yang disebut Cina sebagai “pendidikan ulang politik”, demikian disebut pejabat AS dan pakar PBB. Kamp-kamp tersebut telah menjadi ajang kerja paksa dan sterilisasi yang wajib terhadap warga Uighur. (S)

Baca Juga