Seruan Gerakan Wakaf Sandiaga Uno tidak Laku

Kampanye dan seruan Sandiaga Uno di Akun Faceboknya untuk Gerakan Nasional Wakaf Uang yang diresmikan Joko Widodo bersama Wapres Ma’ruf Amin dan Menkeu Sri Mulyani malah direspons negatif netizen

Catatan M Rizal Fadillah*

SALAM-ONLINE.COM: Soal wakaf uang sebagai gerakan nasional yang ikut diserukan Sandiaga Uno ternyata  mendapat respons negatif. Netizen menyatakan keengganan untuk mengikuti ajakan Uno itu.

Ini menyangkut kredibilitas Sandiaga yang merosot setelah ia menjabat Menteri. Berbeda saat Uno menjadi Cawapres yang dielu-elukan dengan setelah menjadi Menteri yang disesalkan banyak orang.

Uno menyatu dengan citra Kabinet yang buruk bahkan bobrok. Ia tak akan mampu berkreasi sendiri untuk meningkatkan daya dukung publik. Publik menilai Uno akan “mati” berada di jajaran Kabinet Joko Widodo.

Senior dan pasangan Capresnya yaitu Prabowo memberi pelajaran tentang “kematian” itu. Uno muda dan bermasa depan diolok-olok saat mendapat amanat dari Menko Luhut untuk memperbaiki toilet. Prabowo nanam singkong, Sandiaga Uno mengurus WC.

Profil “keshalehan” diri Uno tidak mampu mendongkrak kharisma untuk berbicara dengan wibawa soal gerakan wakaf. Sebagian rakyat khususnya umat Islam menilai bahwa gerakan wakaf uang yang dicanangkan Pemerintah Joko Widodo merupakan program ambivalen atau munafik. Bahkan menyebut mengemis-ngemis untuk menarik dana umat. Sindirannya, kencleng Masjid pun sedang dilirik. Harus dijaga ketat.

Baca Juga

Uno pasti juga dapat membaca bagaimana potensial, muda dan kreatifnya Mendikbud Nadiem yang dipercaya Joko Widodo. Namun nyatanya tak berkutik juga di dalam Kabinet. Kualifikasinya biasa-biasa saja, hampir tanpa prestasi.

Kolam Kabinet tidak berair jernih. Masuk ke dalamnya ikut tercemar. Jadi sebaiknya Uno fokus saja pada pilihan untuk mengurus masalah pariwisata dan ekonomi kreatif. Masalah wakaf biarlah para ulama dan ormas Islam yang jauh lebih kompeten.

Setelah menyasar dana wakaf, di samping menyesalkan Sandiaga Uno, publik juga banyak menyindir Joko Widodo dan Sri Mulyani dengan diksi “mendadak Kadrun“.

Pemerintah itu rupanya mulai sadar bahwa kearab-araban itu perlu juga, hi hi hi.
Makanya jangan sok anti Islam, ya boss. Giliran urusan duit umat, mata membelalak.

*) Penulis adalah Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Baca Juga