Brutal tak Manusiawi, Polisi & Sipir Penjajah Siksa Anak Palestina di Tahanan

Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina mengungkap bahwa polisi penjajah (Zionis) dan sipir penjara penjajah melakukan serangan fisik dan menyiksa seorang anak Palestina, Nouruddin Obeid (17 tahun) dari Al-Quds (Yerusalem), secara brutal dan tidak manusiawi selama penahanannya.

SALAM-ONLINE.COM: Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina mengungkap polisi penjajah dan sipir penjara melakukan serangan fisik dan penyiksaan secara brutal dan tak manusiawi terhadap seorang anak Palestina dari Al-Quds (Yerusalem) selama penahanannya, Pusat Informasi Palestina yang dikutip Middle East Monitor (MEMO) melaporkan Kamis (25/3/2021).

Menurut pengacara kelompok itu, Nouruddin Obeid yang berusia 17 tahun, dari distrik Issawiya, Al-Quds (Yerusalem) Timur yang diduduki penjajah, diculik oleh pasukan pendudukan (Zionis) saat ada bentrokan dengan pemuda setempat pada 23 Desember 2020 lalu.

Pengacara yang mengunjungi Nouruddin di penjara Damon, mengutip anak Palestina tersebut yang mengatakan bahwa polisi penjajah memukuli dan menendangnya secara brutal dengan tangan, kaki dan senjata serta melukainya sebelum menyeretnya ke dalam jip militer. Di dalam kendaraan jip itu mereka terus memukulinya tanpa ampun.

Tak lama kemudian, pasukan penjajah memindahkannya ke kantor polisi di di Al-Quds/Yerusalem. Mereka menginterogasi Nouruddin selama sekitar satu jam dengan tangan dan kaki terikat. Aparat penjajah itu juga tak mengizinkan Nouruddin ke kamar mandi. Mereka menahan Nouruddin sampai jam dua dini hari di halama stasiun di saat cuaca dingin menusuk, sebelum membawanya ke sel di Pusat Penahanan Moskobiya di barat Al-Quds/Yerusalem.

Baca Juga

Nouruddin ditahan selama 12 hari di Pusat Penahanan Moskobiya sebelum dipindahkan ke penjara Ofek, tempat narapidana dan penjahat Zionis dikurung. Kepada pengacara, Nouruddin mengungkapkan, bahwa selama 12 hari itu, dia diperlakukan secara tidak manusiawi.

Saat di penjara Ofek, dia meminta sipir (petugas penjara) penjajah untuk mengizinkannya menelepon keluarganya. Tetapi mereka malah menyerang dan menyiksa Nouruddin dengan mengikatnya di tempat tidur selama berjam-jam. Tidak memberinya makanan atau air minum. Petugas penjara itu juga melarang Nouruddin ke kamar mandi (toilet).

Nouruddin mendekam di penjara Ofek selama sepuluh hari sebelum dipindahkan ke penjara anak remaja, Damon. (mus)

 Sumber: Middle East Monitor (MEMO)

Baca Juga