Kelompok HAM: Cina Secara Sistematis Menindas Muslim Uighur
SALAM-ONLINE.COM: Kejahatan Cina terhadap populasi Muslim minoritas telah mencapai “tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya” dalam beberapa tahun terakhir, demikian diungkapkan oleh sebuah kelompok hak asasi yang berbasis di AS mengatakan pada Senin (19/4/2021).
Cina telah “menahan secara sewenang-wenang” hingga satu juta orang dalam jaringan yang disebut oleh rezim komunis itu sebagai “kamp pendidikan ulang politik”. Pusat penahanan dan penjara yang mencakup 300 hingga 400 fasilitas di mana kerja paksa dan penyiksaan adalah hal yang biasa, kata Human Rights Watch (HRW) dalam laporan yang merinci tindakan biadab tersebut.
“Penindasan berlanjut di luar fasilitas penahanan: rezim Cina memberlakukan pada Muslim etnis Turki itu sistem pengawasan massal yang meluas, kontrol terhadap pergerakan, penangkapan sewenang-wenang dan penghilangan paksa, penghapusan budaya dan agama serta pemisahan keluarga,” kata HRW dalam laporannya.
Uighur, Kazakh dan Kyrgyz di Cina, yang semuanya beretnis Turki, merupakan mayoritas penduduk di Provinsi Xinjiang. Satu-satunya provinsi di Cina dengan penduduk mayoritas Muslim.
Direktur Human Rights Watch Cina, Sophie Richardson mengatakan para pejabat Cina telah “secara sistematis menindas Muslim Turki, baik kehidupan, agama maupun budaya mereka”.
“Beijing berdalih telah memberikan ‘pelatihan kejuruan’ dan ‘deradikalisasi’, tetapi retorika itu tidak dapat mengaburkan realitas suram kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Richardson.
Ia juga mengatakan Beijing telah memulai kampanye untuk menghancurkan tempat-tempat ibadah Muslim. Sekitar dua pertiga dari semua masjid di Xinjiang dihancurkan sejak 2017. Setengah dari bangunan ibadah itu hancur total. Tempat suci Islam itu juga telah dihancurkan “di seluruh wilayah”.
AS dan Barat umumnya telah memberlakukan gelombang sanksi terhadap pejabat, perusahaan dan institusi Cina terkait tindakan keji tersebut—yang secara resmi disebut AS sebagai genosida—pembantaian/pembersihan terhadap etnis Muslim Uighur.
Selanjutnya HRW menyarankan pembentukan komisi PBB untuk menyelidiki kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan rezim komunis Cina tersebut. []
Sumber: Anadolu